iPhone SE menjadi ponsel pintar termurah yang dijual oleh Apple sepanjnag sejarah perusahaan. Ponsel tersebut mengalahkan generasi sebelumnya, iPhone 5C. Meski begitu, spesifikasinya sebanding dengan model teratas.
Dengan banderol harga mulai 399 dollar AS atau sekitar Rp 5,2 juta, iPhone SE adalah perangkat yang menggiurkan untuk dipinang para penggemar gadget Apple.
Bagaimana tidak, meski layarnya berukuran 4 inci seperti iPhone 5S, jeroan iPhone SE sebanding dengan model unggulannya, yaitu iPhone 6S.
Selain itu, harga 399 dollar AS yang dipatok Apple untuk iPhone SE merupakan banderol terendah untuk sebuah iPhone saat pertama diluncurkan.
Bagaimana tidak, meski layarnya berukuran 4 inci seperti iPhone 5S, jeroan iPhone SE sebanding dengan model unggulannya, yaitu iPhone 6S.
Selain itu, harga 399 dollar AS yang dipatok Apple untuk iPhone SE merupakan banderol terendah untuk sebuah iPhone saat pertama diluncurkan.
Harga iPhone SE bahkan lebih rendah dibanding model “murah” sebelumnya, iPhone 5C, yang saat peluncurannya dibanderol mulai 550 dollar AS (untuk versi unlocked, tanpa kontrak) di AS.
Memang, harga iPhone 5C kemudian diturunkan menjadi 349 dollar AS, namun itu hanya berlaku untuk model dengan kapasitas memori terbatas sebesar 8 GB, yang muncul beberapa lama setelah model awal dirilis.
Adapun iPhone generasi pertama (2007) sempat juga dibanderol 399 dollar AS. Tapi, apabila disesuaikan dengan inflasi, harga itu sebenarnya setara dengan 456 dollar AS, menurut nilai mata uang tersebut hari ini.
Karena itu, seperti dirangkum Nextren dari The Independent, bisa dibilang bahwa iPhone SE merupakan iPhone paling terjangkau yang pernah diumumkan oleh Apple di hari peluncurannya.
Harga “low-end” spek “high-end”
Ada perbedaan penting di antara kedua model smartphone “murah” dari Apple, iPhone 5C dan iPhone SE.
Ketika diluncurkan pada 2013, iPhone 5C sebenarnya hanya merupakan versi “permak” dari model sebelumnya, iPhone 5 (2012). Jeroan kedua ponsel itu serupa, hanya cangkangnya saja yang berganti dari bahan logam ke plastik.
Spesifikasi iPhone 5C pun tidak mampu menandingi iPhone 5S yang merupakan model flagship Apple kala itu.
Beda halnya dengan iPhone SE. Seperti disebutkan di atas, iPhone SE memiliki spesifikasi sebanding dengan model flagship Apple saat ini, iPhone 6S.
Jeroan iPhone SE mencakup prosesor A9 dan co-processor M9, RAM 2 GB, serta kamera 12 megapixel terkini. Ada pula fitur-fitur lain seperti pemindai sidik jari.
iPhone SE tak ubahnya iPhone 6S yang dipindahkan ke cangkang iPhone 5S dengan bentang layar 4 inci. Harganya “low-end” (untuk ukuran iPhone), sementara spesifikasinya tergolong “high-end”.
Memancing minat konsumen
Tapi mengapa pula Apple merilis model iPhone 4 inci setelah beralih ke ukuran layar lebih besar dengan iPhone 6 dan iPhone 6 Plus?
Pabrikan gadget berlambang buah apel tergigit itu rupanya merasa konsumen masih meminati ponsel dengan layar kecil.
Ketika berbicara dalam acara peluncuran iPhone SE, Vice President Product Marketing Apple Greg Joswiak mengungkapkan bahwa pihaknya berhasil menjual iPhone dengan layar 4 inci (iPhone 5S ke bawah) sebanyak 30 juta unit sepanjang tahun 2015.
iPhone SE bakal menjadi andalan baru Apple untuk menangkap permintaan di segmen tersebut, menggantikan iPhone 5S. Akankah ia berhasil menarik minat konsumen?
Memang, harga iPhone 5C kemudian diturunkan menjadi 349 dollar AS, namun itu hanya berlaku untuk model dengan kapasitas memori terbatas sebesar 8 GB, yang muncul beberapa lama setelah model awal dirilis.
Adapun iPhone generasi pertama (2007) sempat juga dibanderol 399 dollar AS. Tapi, apabila disesuaikan dengan inflasi, harga itu sebenarnya setara dengan 456 dollar AS, menurut nilai mata uang tersebut hari ini.
Karena itu, seperti dirangkum Nextren dari The Independent, bisa dibilang bahwa iPhone SE merupakan iPhone paling terjangkau yang pernah diumumkan oleh Apple di hari peluncurannya.
Harga “low-end” spek “high-end”
Ada perbedaan penting di antara kedua model smartphone “murah” dari Apple, iPhone 5C dan iPhone SE.
Ketika diluncurkan pada 2013, iPhone 5C sebenarnya hanya merupakan versi “permak” dari model sebelumnya, iPhone 5 (2012). Jeroan kedua ponsel itu serupa, hanya cangkangnya saja yang berganti dari bahan logam ke plastik.
Spesifikasi iPhone 5C pun tidak mampu menandingi iPhone 5S yang merupakan model flagship Apple kala itu.
Beda halnya dengan iPhone SE. Seperti disebutkan di atas, iPhone SE memiliki spesifikasi sebanding dengan model flagship Apple saat ini, iPhone 6S.
Jeroan iPhone SE mencakup prosesor A9 dan co-processor M9, RAM 2 GB, serta kamera 12 megapixel terkini. Ada pula fitur-fitur lain seperti pemindai sidik jari.
iPhone SE tak ubahnya iPhone 6S yang dipindahkan ke cangkang iPhone 5S dengan bentang layar 4 inci. Harganya “low-end” (untuk ukuran iPhone), sementara spesifikasinya tergolong “high-end”.
Memancing minat konsumen
Tapi mengapa pula Apple merilis model iPhone 4 inci setelah beralih ke ukuran layar lebih besar dengan iPhone 6 dan iPhone 6 Plus?
Pabrikan gadget berlambang buah apel tergigit itu rupanya merasa konsumen masih meminati ponsel dengan layar kecil.
Ketika berbicara dalam acara peluncuran iPhone SE, Vice President Product Marketing Apple Greg Joswiak mengungkapkan bahwa pihaknya berhasil menjual iPhone dengan layar 4 inci (iPhone 5S ke bawah) sebanyak 30 juta unit sepanjang tahun 2015.
iPhone SE bakal menjadi andalan baru Apple untuk menangkap permintaan di segmen tersebut, menggantikan iPhone 5S. Akankah ia berhasil menarik minat konsumen?
Sumber : http://www.nextren.com/read/2016/03/28/151600631/Ini.Dia.iPhone.Termurah.Sepanjang.Sejarah.
0 comments:
Posting Komentar