Dukung Kami PKN4ALL Dengan Donasi di https://saweria.co/jokosan | Scan Barcode Di Samping | Kami PKN4ALL Besar Karena Dukungan Anda Semua. Terima Kasih!

Skrip Dialog Drama Imajiner tentang Pembahasan Sumpah Pemuda di Kongres Pemuda Ke-2 Tahun 1928

Judul: Sumpah Pemuda: Membangun Persatuan dalam Keragaman

Tokoh:
1. Sukarno (Pemimpin Kongres Pemuda)
2. Mohammad Hatta (Wakil Pemimpin Kongres Pemuda)
3. Sartono (Peserta Kongres Pemuda)
4. Kartini (Peserta Kongres Pemuda)
5. Supomo (Peserta Kongres Pemuda)

Setting: Kongres Pemuda II, tahun 1928. Ruangan berkarakter sejarah dengan panggung utama di tengah, meja-meja peserta, dan poster Sumpah Pemuda di dinding.

Dialog:

(Adegan dimulai dengan peserta kongres yang tiba di ruangan. Mereka berbincang-bincang satu sama lain)

Sukarno: Selamat datang, teman-teman! Hari ini adalah hari bersejarah bagi bangsa kita. Kongres Pemuda II akan membahas langkah-langkah untuk menyatukan berbagai suku, ras, dan agama di Indonesia. 

Hatta: (menimpali) Ya, kita harus mengambil langkah yang tepat agar Indonesia dapat menjadi negara yang kuat dalam keberagaman. 

Sartono: Saya setuju, Pak Hatta. Kita perlu menghapus segala bentuk perpecahan yang masih ada di antara kita. Bukankah kita semua ingin hidup dalam persatuan?

Kartini: Betul sekali, Pak Sartono. Bangsa Indonesia harus bangkit bersama sebagai satu entitas yang utuh. Kita harus menjunjung tinggi semangat persatuan dan menghargai setiap suku dan agama.

Supomo: (dalam hati, bersemangat) Hari ini adalah kesempatan emas bagi kita semua untuk menegakkan semangat Sumpah Pemuda. Kita harus memastikan bahwa suara pemuda dihargai dan diperhitungkan.

(Pemimpin Kongres Pemuda, Sukarno, naik ke panggung dan memberikan sambutan pembuka)

Sukarno: Saudara-saudaraku, terima kasih atas kehadiran kalian di Kongres Pemuda kedua ini. Tanggal 28 Oktober 1928 akan selalu dikenang sebagai momen bersejarah di mana pemuda bangsa merumuskan Sumpah Pemuda.

(Aplaus dan tepuk tangan dari para peserta)

Sukarno: Sumpah Pemuda menggarisbawahi pentingnya persatuan dalam keragaman kita. Kita berjanji akan mempersatukan seluruh elemen masyarakat Indonesia dalam satu wadah negara kesatuan, dengan bahasa persatuan, bahasa Indonesia. 

(Sorak-sorai meriah memenuhi ruangan)

Hatta: Persatuan kita akan menjadi pondasi kuat untuk membangun satu bangsa, satu tanah air, dan satu bahasa. Kita harus mengenang semangat para pemuda pada masa Kongres Pemuda pertama, dan melanjutkannya.

Kartini:Dalam mencapai tujuan tersebut, kita perlu melibatkan semua elemen masyarakat, termasuk pemuda perempuan Indonesia. Saya berharap Sumpah Pemuda tidak hanya sekadar kata-kata, tetapi akan menjadi landasan bagi kita untuk bergerak maju.

Supomo: (dengan semangat) Kita memiliki tanggung jawab besar untuk mewujudkan cita-cita Sumpah Pemuda. Bersama, kita bisa melampaui perbedaan dan menjadi satu bangsa yang kuat. Mari bersatu!

(Semua peserta berdiri dan berseru "Bersatu!")

Sukarno: Terima kasih atas semangat dan dedikasi kalian semua. Mari kita mulai perjuangan kita untuk mewujudkan persatuan di seluruh Nusantara. Kita adalah generasi penerus yang akan membawa Indonesia maju!

(Semua peserta mengangguk dan bergandengan tangan, mengakhiri dialog dengan semangat)

Akhir dialog.

#sumpahpemuda, sumpahpemuda, sumpah pemuda, teks sumpah pemuda, hari sumpah pemuda, sumpah pemuda 2021, sumpah pemuda 1928, sumpah pemuda asli, sumpah pemuda live, sumpah pemuda 2017, sumpah pemuda lagu, lagu sumpah pemuda, film sumpah pemuda, sumpah pemuda 2020, suara sumpah pemuda, video sumpah pemuda, makna sumpah pemuda, kisah sumpah pemuda, tokoh sumpah pemuda, sumpah pemuda 28 okt, puisi sumpah pemuda, ikrar sumpah pemuda, sumpah pemuda video

Jangan Katakan Bahasa Indonesia Sama dengan Bahasa Melayu Meskipun Bahasa Indonesia Asalnya dari Bahasa Melayu

Bahasa adalah salah satu aspek yang paling mencerminkan identitas suatu bangsa dan budayanya. Dalam konteks bahasa-bahasa yang berasal dari bahasa ibu, seperti Bahasa Indonesia dan Bahasa Melayu, perdebatan seputar persamaan dan perbedaan sering muncul. Meskipun Bahasa Indonesia dan Bahasa Melayu memiliki asal-usul yang sama dan sejarah yang erat, terdapat perbedaan yang cukup signifikan yang memisahkan keduanya. Artikel ini akan memperdalam pemahaman tentang Bahasa Indonesia dan Bahasa Melayu, mengungkap perbedaan dan persamaan yang ada di antara keduanya, serta mengapa kita seharusnya tidak menganggap keduanya sebagai bahasa yang sama.

Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional Indonesia

Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional Republik Indonesia. Bahasa ini memainkan peran sentral dalam mengikat negara kepulauan yang sangat beragam budaya dan etnis ini. Bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa resmi Indonesia sesuai dengan UUD 1945. Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, Bahasa Indonesia diangkat menjadi bahasa nasional, dan sejak itu, bahasa ini digunakan secara luas dalam berbagai bidang, termasuk pemerintahan, pendidikan, media, dan komunikasi sehari-hari.

Bahasa Indonesia, yang juga dikenal sebagai Bahasa Indonesia Baku, merupakan standar bahasa resmi yang digunakan secara konsisten di seluruh Indonesia. Penggunaan yang luas dan luasnya pengaruh bahasa ini menjadikannya bahasa yang menghubungkan semua komunitas di Indonesia, yang memiliki lebih dari 700 bahasa daerah yang berbeda. Sebagai bahasa resmi dan nasional, Bahasa Indonesia menjadi simbol persatuan bangsa yang heterogen ini.

Bahasa Melayu: Asal Usul dan Sebaran Geografis

Bahasa Melayu, di sisi lain, memiliki sejarah yang panjang dan mencakup wilayah yang lebih luas. Bahasa Melayu adalah bahasa Austronesia yang telah digunakan di wilayah yang saat ini menjadi Malaysia, Indonesia, Singapura, Brunei, dan sejumlah negara lain di wilayah ini selama berabad-abad. Bahasa Melayu memiliki asal-usul yang kaya dan telah mengalami perkembangan yang kompleks dalam sejarahnya.

Bahasa Melayu yang menjadi asal usul Bahasa Indonesia adalah dialek yang digunakan di sekitar kepulauan Riau, yang saat ini termasuk dalam wilayah Indonesia. Ini adalah dialek yang kemudian menjadi dasar Bahasa Indonesia. Bahasa Melayu telah menjadi bahasa lingua franca di kawasan ini dan digunakan dalam perdagangan, komunikasi antar-etnis, dan sebagainya. Bahasa Melayu memiliki peran penting dalam sejarah maritim dan perdagangan di kawasan ini.

Perbedaan dalam Kosakata

Salah satu perbedaan terbesar yang terlihat ketika membandingkan Bahasa Indonesia dan Bahasa Melayu adalah dalam kosakata. Meskipun keduanya memiliki akar yang sama, Bahasa Indonesia telah mengadopsi banyak kata serapan dari berbagai bahasa, termasuk Belanda, Arab, Inggris, dan berbagai bahasa daerah di Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki lebih dari 17.000 kata serapan, yang memberikan keragaman dan kemakmuran leksikon yang sangat besar. Ini membuat Bahasa Indonesia memiliki kosakata yang lebih beragam dan lebih kaya dibandingkan dengan Bahasa Melayu.

Pengaruh bahasa asing ini terlihat dalam berbagai bidang, termasuk teknologi, sains, hukum, ekonomi, dan budaya pop. Misalnya, kata "televisi" dalam Bahasa Indonesia berasal dari kata Belanda "televisie," dan kata "komputer" berasal dari kata Inggris "computer." Hal ini membuat Bahasa Indonesia lebih adaptif dalam mengikuti perkembangan dunia modern dan perkembangan global.

Pengaruh Bahasa Daerah dalam Bahasa Indonesia

Selain pengaruh bahasa asing, Bahasa Indonesia juga menyerap banyak kata dan frasa dari bahasa daerah di berbagai wilayah di Indonesia. Ini menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa yang sangat kaya dalam hal variasi kata-kata yang digunakan. Misalnya, Bahasa Indonesia mengambil banyak kata dari bahasa Jawa, bahasa Sunda, bahasa Bali, dan bahasa-bahasa daerah lainnya.

Sebagai contoh, kata "kepala" dalam Bahasa Indonesia memiliki padanan dalam berbagai bahasa daerah di Indonesia, seperti "ulo" dalam bahasa Jawa dan "kepala" dalam bahasa Minangkabau. Hal ini mencerminkan upaya untuk menciptakan bahasa yang merangkul beragam budaya di Indonesia dan mengintegrasikan berbagai elemen budaya ke dalam bahasa nasional.

Perkembangan Bahasa dan Pengaruh Asing

Perkembangan Bahasa Indonesia juga dipengaruhi oleh perubahan sosial, politik, dan budaya dalam sejarah Indonesia. Sejak kemerdekaan, Bahasa Indonesia telah mengalami modernisasi dan pengaruh global yang telah menyebabkan perbedaan signifikan dalam pemakaian dan gaya Bahasa Indonesia dibandingkan dengan Bahasa Melayu.

Salah satu momen penting dalam sejarah perkembangan Bahasa Indonesia adalah pemutusan hubungan dengan Belanda setelah proklamasi kemerdekaan pada tahun 1945. Sebelumnya, Bahasa Indonesia sangat dipengaruhi oleh Bahasa Belanda, tetapi dengan pemutusan ini, pengaruh Bahasa Belanda mulai berkurang. Bahasa Indonesia mulai mencari identitasnya yang unik dan merdeka dari pengaruh kolonial.

Selain itu, perkembangan teknologi dan globalisasi telah membawa perubahan signifikan dalam cara orang berkomunikasi. Hal ini juga memengaruhi Bahasa Indonesia, yang terus beradaptasi dengan perkembangan baru dalam teknologi dan informasi. Misalnya, perkembangan internet dan media sosial telah membawa perubahan dalam cara orang berbicara dan menulis dalam Bahasa Indonesia, termasuk penggunaan singkatan dan istilah khas media sosial.

Tata Bahasa dan Ejaan

Tata bahasa dan ejaan adalah aspek penting dalam perbedaan antara Bahasa Indonesia dan Bahasa Melayu. Meskipun kedua bahasa ini memiliki dasar yang sama dalam hal tata bahasa, pengejaan dan aturan tata bahasa mereka dapat berbeda. Bahasa Indonesia memiliki Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) yang mengatur ejaan bahasa, sedangkan Bahasa Melayu mengikuti aturan yang berbeda.

Salah satu perbedaan yang mencolok adalah penggunaan huruf "e" terbuka dan huruf "e" tertutup dalam Bahasa Melayu. Misalnya, kata "tempat" dalam Bahasa Indonesia dieja "tempat," sedangkan dalam Bahasa Melayu, kata yang sama dieja "tempat." Ini adalah salah satu contoh kecil dari perbedaan ejaan yang dapat membingungkan bagi mereka yang baru belajar bahasa.

Pengaruh Kontekstual

Selain perbedaan dalam bahasa itu sendiri, penting untuk mempertimbangkan konteks penggunaan. Bahasa Melayu adalah bahasa resmi di Malaysia dan Brunei, sementara Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional Indonesia. Oleh karena itu, konteks penggunaan kedua bahasa ini berbeda.

Ketika Anda berbicara tentang Bahasa Melayu di Malaysia, Anda sedang berbicara tentang bahasa resmi negara, dan aturan dan standar penggunaan bahasa ini sangat dijaga. Di sisi lain, di Indonesia, Bahasa Indonesia digunakan dalam berbagai konteks sehari-hari, dan variasi dialek dan bentuk bahasa seringkali lebih terlihat.

Bahasa Melayu juga memiliki dialek-dialek regional yang signifikan di berbagai wilayah di Malaysia. Sebagai contoh, dialek Bahasa Melayu yang digunakan di wilayah Utara Malaysia, seperti Penang, berbeda dalam beberapa aspek dengan Bahasa Melayu yang digunakan di wilayah Selatan Malaysia, seperti Johor. Hal ini menciptakan variasi bahasa yang penting dalam konteks Malaysia.

Kesimpulan Akhir

Mengingat perbandingan antara Bahasa Indonesia dan Bahasa Melayu, tampak jelas bahwa meskipun keduanya memiliki akar yang sama dan sejarah yang erat, mereka adalah dua bahasa yang berbeda dengan perbedaan yang signifikan dalam kosakata, perkembangan sejarah, tata bahasa, dan konteks penggunaan. Menghormati perbedaan ini penting karena setiap bahasa memiliki karakteristik unik yang mencerminkan budaya, sejarah, dan perkembangannya masing-masing.

Sementara Bahasa Melayu tetap menjadi bahasa resmi di Malaysia dan Brunei, Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa nasional dan simbol persatuan di Indonesia. Bahasa Indonesia juga menyerap banyak pengaruh dari berbagai bahasa asing dan daerah di Indonesia, menjadikannya bahasa yang sangat kaya dalam hal kosakata. Ini mencerminkan semangat inklusifitas dan toleransi di Indonesia, yang mengintegrasikan berbagai elemen budaya ke dalam bahasa nasional.

Perkembangan Bahasa Indonesia yang terus berlanjut dan pengaruh globalisasi telah membawa perubahan dalam cara bahasa ini digunakan. Bahasa Indonesia terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan komunikasi, yang tercermin dalam penggunaan yang lebih bebas dan kreatif dalam beberapa konteks.

Jadi, meskipun Bahasa Indonesia memiliki akar yang sama dengan Bahasa Melayu, kita sebaiknya tidak menganggap keduanya sebagai bahasa yang sama. Masing-masing bahasa memiliki ciri khasnya sendiri dan peran penting dalam konteks budaya dan sejarahnya masing-masing. Bagi banyak orang, kedua bahasa ini memiliki nilai penting dan peran yang berbeda dalam kehidupan sehari-hari mereka, dan keduanya harus dihormati dan dihargai sesuai dengan konteks penggunaannya.

Timeline Perjalanan Sejarah Indonesia: Dari Kedatangan Bangsa Eropa hingga Kembalinya Irian (Papua Barat) ke Pangkuan Tanah Air

Berikut adalah timeline terkait kedatangan bangsa Eropa ke Nusantara hingga kembalinya Irian (sekarang Papua) ke Indonesia pada tahun 1962:

1. 1511: Portugis menaklukkan Malaka, membuka jalan bagi pengaruh mereka di wilayah perdagangan rempah-rempah Asia Tenggara.
2. 1521: Ekspedisi Magellan, dipimpin oleh Ferdinand Magellan dari Spanyol, mencapai kepulauan Filipina.
3. 1522: Francisco Serrão, seorang bangsawan Portugis, tiba di Maluku dan membuka jalan bagi pengaruh Portugis di wilayah itu.
4. 1552: Tomé Pires, seorang diplomat Portugis, menulis buku "Suma Oriental" yang mendokumentasikan perdagangan dan kekayaan Nusantara.
5. 1595: Ekspedisi Belanda yang dipimpin oleh Cornelis de Houtman berangkat dari Belanda menuju Hindia Timur untuk mencari jalur perdagangan rempah-rempah.
6. 1596: Cornelis de Houtman tiba di Banten, Jawa Barat, dan menjalin hubungan dagang dengan penguasa setempat.
7. 1600: VOC didirikan oleh Belanda dengan tujuan mengendalikan perdagangan rempah-rempah di Asia.
8. 1602: VOC diberikan monopoli perdagangan di wilayah Hindia Timur oleh Pemerintah Belanda.
9. 1603: VOC mendirikan kantor dagang di Banten dan menandatangani perjanjian perdagangan dengan Kesultanan Banten.
10. 1605: VOC mendirikan pos perdagangan di Ambon, Maluku.
11. 1610: VOC membuka pos perdagangan di Tidore, Maluku Utara.
12. 1611: VOC mendirikan pos perdagangan di Jayakarta (kini Jakarta).
13. 1619: VOC mendirikan Batavia sebagai pusat administrasi dan perdagangan mereka di Hindia Belanda.
14. 1628-1629: Perang Jayakarta antara VOC dan Jayakarta yang berakhir dengan penaklukan VOC atas Jayakarta.
15. 1641: VOC merebut Malaka dari Portugis, menguasai jalur perdagangan rempah-rempah di Selat Malaka.
16. 1646-1669: Perang Gowa (Makassar) antara VOC dan Kerajaan Gowa di Sulawesi Selatan.
17. 1670-1681: Perang Banda antara VOC dan orang-orang Banda di Maluku.
18. 1799: VOC dinyatakan bangkrut dan pemerintah Belanda mengambil alih kendali atas wilayah Hindia Belanda.
19. 1800-1801: Pembentukan Hindia Belanda sebagai koloni resmi pemerintah Belanda.
20. 1811-1816: Pendudukan Inggris di Hindia Belanda selama Perang Napoleon.
21. 1824: Melalui Traktat London-Brits-Belanda, Inggris mengakui kekuasaan Belanda di wilayah Hindia Belanda.
22. 1942-1945: Pendudukan Jepang di Indonesia selama Perang Dunia II.
23. 17 Agustus 1945: Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno dan Hatta.
24. 27 Desember 1949: Penyerahan kedaulatan dari Belanda kepada Republik Indonesia Serikat (RIS).
25. 1 Mei 1963: Irian Barat (sekarang Papua) secara resmi menjadi bagian dari Indonesia setelah penyerahan oleh Pemerintah Belanda berdasarkan Perjanjian New York.

Harap dicatat bahwa Kami mengundang Anda untuk memberikan masukan dan koreksi mengenai timeline sejarah yang kami sajikan di atas. Jika Anda menemukan adanya kesalahan atau informasi yang perlu diperbaiki, silakan berikan komentar Anda di kolom di bawah ini. Masukan dan kontribusi Anda sangat berharga dalam menjaga keakuratan dan ketepatan informasi sejarah.

Berani Berbagi, Berani Membangun: Mengapa Kita Harus Menjadi Pemurah pada Bangsa Sendiri

Pemurah merupakan sikap yang memiliki dampak besar dalam membangun dan memajukan bangsa. Dalam konteks Indonesia, menjadi pemurah pada bangsa sendiri memiliki peranan yang penting dalam menciptakan kehidupan yang lebih baik dan berkelanjutan bagi semua warganya.

Sikap pemurah pada bangsa sendiri bukan hanya terkait dengan memberikan sumbangan materi atau dana, tetapi juga melibatkan sikap dan tindakan yang melahirkan kebaikan bagi sesama warga negara. Berikut adalah beberapa alasan mengapa kita harus menjadi pemurah pada bangsa sendiri:

1. Membangun Solidaritas Sosial: Dengan menjadi pemurah, kita dapat membangun ikatan sosial yang kuat antara sesama warga negara. Kita dapat saling membantu, mendukung, dan memberikan kebahagiaan kepada mereka yang membutuhkan, sehingga tercipta rasa persatuan dan kesatuan yang kuat dalam masyarakat.

2. Mendorong Kemajuan Ekonomi: Dalam membantu sesama warga negara, baik melalui pembelian produk lokal, berinvestasi di dalam negeri, atau memberikan peluang usaha kepada masyarakat sekitar, kita dapat memajukan perekonomian bangsa. Dengan demikian, kita berperan aktif dalam menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan mengurangi tingkat kemiskinan.

3. Membangun Kepercayaan dan Keberlanjutan: Sikap pemurah pada bangsa sendiri menciptakan kepercayaan dan keberlanjutan dalam hubungan antarwarga. Ketika kita berbagi dengan sesama, baik dalam hal pengetahuan, keterampilan, atau sumber daya, kita menciptakan lingkungan yang harmonis dan saling mendukung. Hal ini membangun fondasi yang kokoh bagi kemajuan jangka panjang bangsa.

4. Mewujudkan Kesejahteraan Bersama: Dengan menjadi pemurah pada bangsa sendiri, kita berkontribusi pada terciptanya kesejahteraan bersama. Kita membantu mereka yang membutuhkan, memperluas akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan fasilitas umum, serta meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Dalam proses ini, kita juga merasakan kebahagiaan dan kepuasan batin yang mendalam.

5. Menguatkan Jati Diri dan Nasionalisme: Dalam memberikan dan berbagi kepada bangsa sendiri, kita menunjukkan cinta dan kebanggaan terhadap identitas dan budaya kita sebagai bangsa Indonesia. Sikap pemurah ini mencerminkan nilai-nilai kegotongroyongan, gotong royong, dan solidaritas yang melekat dalam jiwa dan karakter bangsa. Dengan demikian, kita secara aktif mewujudkan nasionalisme dan memperkuat jati diri bangsa.

Dalam konteks pemurah pada bangsa sendiri, tidak hanya terbatas pada memberikan bantuan atau dukungan finansial. Pemurah juga melibatkan sikap saling menghormati, tolong-menolong, dan saling mendukung dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa aspek yang dapat kita perluas dalam pemahaman mengenai berani berbagi dan berani membangun:

1. Berbagi Pengetahuan dan Keterampilan: Pemurah pada bangsa sendiri juga berarti berbagi pengetahuan dan keterampilan dengan sesama. Kita dapat menjadi mentor atau pengajar untuk membantu orang lain dalam mengembangkan potensi mereka. Misalnya, mengadakan pelatihan atau workshop untuk meningkatkan keterampilan masyarakat di bidang tertentu, seperti kewirausahaan, teknologi, seni, atau pertanian. Dengan berbagi pengetahuan dan keterampilan, kita membantu meningkatkan kapasitas dan kemampuan bangsa secara keseluruhan.

2. Mendukung Pengembangan Usaha Lokal: Selain memberikan bantuan finansial, kita juga dapat mendukung usaha lokal sebagai bentuk pemurah pada bangsa sendiri. Misalnya, dengan membeli produk-produk lokal, seperti makanan, kerajinan, atau produk-produk industri kecil menengah. Dukungan terhadap usaha lokal tidak hanya membantu menggerakkan perekonomian lokal, tetapi juga memperkuat identitas budaya dan warisan bangsa.

3. Menginspirasi Generasi Muda: Sebagai pemurah pada bangsa sendiri, kita juga memiliki peran penting dalam menginspirasi generasi muda. Kita dapat menjadi teladan bagi mereka dengan menunjukkan sikap dan tindakan yang mencerminkan rasa cinta dan kepedulian terhadap bangsa. Misalnya, melalui kegiatan sosial, pemberdayaan remaja, atau menjadi mentor bagi generasi muda yang memiliki potensi dan bakat. Dengan memberikan inspirasi, kita membantu mencetak generasi penerus yang memiliki semangat dan kecintaan yang sama terhadap bangsa.

4. Membangun Lingkungan yang Berkelanjutan: Pemurah pada bangsa sendiri juga mencakup tanggung jawab terhadap lingkungan hidup. Kita dapat berperan dalam menjaga kelestarian alam dan lingkungan sekitar kita. Misalnya, dengan melakukan kegiatan penanaman pohon, pengurangan penggunaan plastik, atau mendukung gerakan ramah lingkungan. Dengan membangun lingkungan yang berkelanjutan, kita memberikan kontribusi nyata dalam melindungi sumber daya alam bangsa dan meningkatkan kualitas hidup kita secara keseluruhan.

5. Memperkuat Rasa Persatuan dan Toleransi: Sebagai bangsa yang beragam, pemurah pada bangsa sendiri juga berarti memperkuat rasa persatuan dan toleransi. Kita dapat menghargai perbedaan, saling menghormati, dan bekerja sama dalam membangun bangsa yang lebih baik. Dengan mengedepankan rasa persaudaraan, kita menciptakan iklim sosial yang harmonis dan damai, di mana semua warga negara merasa diterima dan dihargai.

Dalam kesimpulannya, berani berbagi dan berani membangun adalah sikap yang penting dalam memajukan bangsa. Dengan menjadi pemurah pada bangsa sendiri, kita tidak hanya memberikan manfaat bagi orang lain, tetapi juga merasakan kebahagiaan dan kepuasan dalam mewujudkan perubahan yang positif. Mari bersama-sama membangun bangsa yang kuat, sejahtera, dan berdaya!

Melalui sikap pemurah pada bangsa sendiri, kita membangun fondasi yang kuat untuk masa depan yang lebih baik bagi Indonesia.

Olahraga sebagai Sarana Memperkuat Rasa Kebangsaan: Mengangkat Bendera Merah Putih dengan Bangga


Indonesia, sebuah negara yang kaya akan keberagaman budaya dan suku bangsa, memiliki kekuatan yang mampu menyatukan seluruh elemen masyarakat dalam semangat kebangsaan. Salah satu sarana yang dapat digunakan untuk memperkuat rasa kebangsaan ini adalah olahraga. Olahraga tidak hanya sebagai ajang kompetisi fisik semata, tetapi juga sebagai media untuk mengangkat bendera Merah Putih dengan bangga.

Dalam setiap kompetisi olahraga, baik di tingkat nasional maupun internasional, atlet Indonesia menjadi duta yang membawa nama bangsa. Dengan mengenakan seragam dan mengibarkan bendera Merah Putih, mereka mewakili semangat kebangsaan dan kehormatan negara. Melalui prestasi mereka, para atlet Indonesia membanggakan masyarakat dan memperkuat rasa cinta tanah air.

Olahraga juga memiliki daya tarik yang mampu menyatukan berbagai suku, agama, dan latar belakang sosial. Dalam setiap pertandingan, kita dapat melihat ribuan penonton yang bersatu dalam sorak sorai, menyanyikan lagu kebangsaan, dan mengibarkan bendera Merah Putih. Momen ini tidak hanya menjadi ajang hiburan semata, tetapi juga momen yang memperkuat persatuan dan kesatuan sebagai bangsa.

Melalui olahraga, masyarakat Indonesia dapat belajar nilai-nilai kejujuran, disiplin, kerjasama, dan semangat pantang menyerah. Semua ini adalah nilai-nilai dasar dalam membangun karakter bangsa yang kuat dan berintegritas. Ketika atlet Indonesia berkompetisi dengan semangat kebangsaan, mereka juga menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk mencintai tanah air dan berjuang dengan gigih untuk meraih prestasi.

Tak hanya dalam kompetisi olahraga internasional, olahraga juga menjadi sarana memperkuat rasa kebangsaan di tingkat lokal. Berbagai kejuaraan, turnamen, dan kegiatan olahraga di daerah memperkuat rasa persatuan dan kebersamaan masyarakat setempat. Melalui kegiatan-kegiatan ini, orang-orang dapat saling mendukung, berinteraksi, dan memperkuat ikatan sosial sebagai warga negara Indonesia.

Olahraga tidak hanya sebatas aktivitas fisik, tetapi juga sebagai alat untuk memupuk semangat kebangsaan, mengangkat bendera Merah Putih dengan bangga, dan mempererat ikatan antarwarga negara. Dalam setiap pertandingan, kita semua memiliki peran penting untuk mendukung atlet Indonesia, mengapresiasi prestasi mereka, dan menjaga semangat kebangsaan dalam olahraga.

Marilah kita jadikan olahraga sebagai sarana yang kuat untuk memperkuat rasa kebangsaan, mengangkat bendera Merah Putih dengan bangga, dan mewujudkan semangat persatuan dan kesat

uan sebagai bangsa Indonesia. Bersama-sama, kita dapat menjadikan olahraga sebagai cermin nasionalisme yang terus berkobar dan menginspirasi generasi muda dalam membangun masa depan gemilang bagi Indonesia.

Merah Putih tetap berkibar dengan kebanggaan, semangat, dan olahraga sebagai pilar utama yang menguatkan rasa kebersamaan kita. Merdeka!

Inspirasi Nasionalisme dari Prabuguru Darmasiksa dan Pesannya dalam Naskah Amanat Galunggung



Indonesia, sebuah negara yang kaya akan sejarah dan budaya, telah melahirkan banyak tokoh-tokoh yang menjadi inspirasi dalam memupuk semangat nasionalisme. Salah satu tokoh yang patut diacungi jempol adalah Prabuguru Darmasiksa, serta pesannya yang berharga yang terkandung dalam Naskah Amanat Galunggung/ Naskah Ciburuy. Melalui kisah dan pesan mereka, kita dapat menemukan inspirasi yang kuat untuk menjaga dan meningkatkan semangat nasionalisme kita sebagai warga negara Indonesia.

Prabuguru Darmasiksa adalah seorang pemimpin agung dari masa lampau, yang terkenal karena kepahlawanan dan dedikasinya dalam mempertahankan kedaulatan bangsa. Dalam kisah yang terdapat dalam berbagai legenda dan literatur klasik, Prabu Darmasiksa dikenal sebagai sosok yang berani, cerdas, dan penuh semangat dalam membela tanah airnya. Ia menjadi teladan bagi kita semua, bahwa rasa cinta dan kebanggaan terhadap tanah air adalah hal yang sangat penting untuk dijaga dan ditanamkan dalam diri setiap individu.

Dalam Naskah Amanat Galunggung, Prabuguru Darmasiksa memberikan pesan-pesan berharga yang menguatkan semangat nasionalisme kita. Naskah ini merupakan salah satu peninggalan sejarah yang memiliki nilai-nilai luhur bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Melalui kata-kata yang terkandung di dalamnya, Naskah Amanat Galunggung mengajarkan pentingnya persatuan, kebersamaan, dan keberanian dalam menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia.

Dalam menggali inspirasi nasionalisme dari Prabuguru Darmasiksa dan pesannya dalam Naskah Amanat Galunggung, ada beberapa nilai yang perlu kita pahami dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pertama, adalah keberanian dalam mempertahankan kedaulatan bangsa. Seperti yang ditunjukkan oleh Prabuguru Darmasiksa, kita perlu memiliki keberanian untuk melawan segala bentuk ancaman terhadap tanah air kita. Kedua, adalah semangat persatuan dan kebersamaan. Prabguru Darmasiksa memperlihatkan bahwa hanya dengan bersatu dan bekerja sama, kita dapat mengatasi berbagai rintangan yang dihadapi oleh bangsa ini.

Selain itu, penting juga untuk memahami nilai-nilai keadilan, integritas, dan rasa tanggung jawab terhadap bangsa dan negara. Naskah Amanat Galunggung mengajarkan pentingnya menjaga martabat bangsa, menghormati tradisi dan budaya, serta mengabdikan diri untuk kepentingan bersama. Dalam menghayati pesan tersebut, kita dapat menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab, peduli terhadap sesama, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan.

Melalui inspirasi nasionalisme yang diberikan oleh Prabuguru Darmasiksa dan pesannya dalam Naskah Amanat Galunggung, kita diingatkan bahwa nasionalisme bukanlah sekadar slogan atau retorika semata, tetapi sebuah semangat yang hidup dalam setiap tindakan dan sikap kita sebagai warga negara. Kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga, memperkuat, dan mengembangkan bangsa ini menuju masa depan yang gemilang.

Sebagai generasi penerus bangsa, marilah kita mengambil inspirasi dari Prabuguru Darmasiksa dan pesannya dalam Naskah Amanat Galunggung. Mari kita membangun semangat nasionalisme yang kuat dalam diri kita sendiri, serta menyebarkannya kepada sesama. Dengan begitu, kita dapat menjadi agen perubahan yang berkontribusi nyata dalam pembangunan bangsa ini.

MERDEKA! Semoga semangat nasionalisme terus menyala dan membawa Indonesia menuju masa depan gemilang.

Contoh Teks Amanat Pembina Upacara Untuk Peringatan HUT RI 17 Agustus 1945


Contoh Teks Amanat Pembina Upacara Hari Senin Untuk Peringatan HUT RI 17 Agustus 1945

Judul: 💥👉MERDEKA: Masa Depan Gemilang, Energi Kreatif, Rela Berjuang, Disiplin dan Dedikasi, Etos Kerja, Kedaulatan Bangsa, Amanah dalam Kepemimpinan👈💥

Assalamualaikum Wr. Wb.

Yang saya hormati Bapak/Ibu Kepala Sekolah, Rekan Guru, dan seluruh siswa-siswi yang saya banggakan,

Pada kesempatan yang berbahagia ini, kita berkumpul dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-78. Momentum yang berharga ini mengajarkan kita untuk merenung, menghargai, dan memupuk semangat kebangsaan yang tertanam dalam setiap jiwa anak bangsa.

MERDEKA! Kata yang sarat makna, kata yang membangkitkan semangat kita sebagai bangsa yang berdaulat, berkepribadian, dan bermartabat. Kata yang melambangkan masa depan gemilang yang ingin kita wujudkan. Kata yang menggugah energi kreatif dalam diri setiap individu. Kata yang mengajarkan kita tentang rela berjuang untuk kebenaran dan keadilan. Kata yang menuntut kita untuk memiliki disiplin dan dedikasi yang tinggi. Kata yang mewakili etos kerja yang tangguh. Kata yang mencerminkan pentingnya menjaga kedaulatan bangsa. Dan kata yang mengingatkan kita tentang amanah dalam kepemimpinan.

Masa depan gemilang Indonesia terletak di tangan kita, generasi muda yang bersemangat dan memiliki energi kreatif yang tak terbatas. Kita memiliki potensi luar biasa untuk mewujudkan impian-impian besar bangsa ini. Namun, impian itu tidak akan terwujud begitu saja. Dibutuhkan kerja keras, kerja cerdas, dan kerja tuntas untuk mencapainya. Rela berjuang adalah kunci untuk mewujudkan cita-cita kita. Rela berjuang dalam menempuh pendidikan yang bermutu, rela berjuang dalam mengembangkan bakat dan potensi yang kita miliki, rela berjuang dalam menghadapi tantangan dan rintangan yang menghadang di sepanjang perjalanan hidup.

Tidak hanya rela berjuang, tetapi kita juga harus memiliki disiplin dan dedikasi yang tinggi. Disiplin dalam menjalankan tugas-tugas kita sebagai pelajar, disiplin dalam menjaga waktu, disiplin dalam menghormati aturan-aturan yang berlaku. Dedikasi yang tinggi akan mendorong kita untuk memberikan yang terbaik dalam segala hal yang kita lakukan. Dedikasi yang tinggi akan memperkuat semangat kita dalam menghadapi tantangan, kegagalan, dan keberhasilan.

Etos kerja adalah nilai yang sangat penting dalam mencapai kesuksesan. Kita harus memiliki semangat dan sikap kerja yang tangguh. Kita harus menghargai setiap pekerjaan yang kita lakukan, sekecil apapun itu. Kita harus belajar untuk bertanggung jawab dan memberikan hasil yang maksimal. Etos kerja yang baik akan membawa kita menuju kesuksesan yang gemilang.

Kedaulatan bangsa adalah harga mati yang harus kita jaga. Kita adalah penerus bangsa ini, dan kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga integritas dan kedaulatan negara kita. Kita harus memiliki rasa cinta dan kebanggaan terhadap tanah air kita. Kita harus berperan aktif dalam pembangunan bangsa, menghormati budaya, menjaga persatuan, dan melawan segala bentuk ancaman terhadap kedaulatan bangsa.

Terakhir, amanah dalam kepemimpinan. Setiap individu memiliki peran dalam kepemimpinan, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, atau masyarakat. Kita harus memiliki sikap yang amanah dalam menjalankan tanggung jawab kita sebagai pemimpin, baik dalam hal kecil maupun besar. Kita harus menjadi contoh yang baik, menginspirasi orang lain, dan memimpin dengan integritas dan keadilan.

Bapak/Ibu Guru, anak-anakku yang tercinta,

Mari kita menjadikan momentum ini sebagai titik tolak untuk melangkah menuju masa depan gemilang Indonesia. Mari kita wujudkan energi kreatif kita, kita berjuang dengan tekun, kita berdisiplin dan berdedikasi tinggi, kita menjunjung tinggi etos kerja, kita jaga kedaulatan bangsa, dan kita jadilah pemimpin yang amanah dalam segala hal yang kita lakukan.

MERDEKA! Masa depan gemilang Indonesia ada di tangan kita. Mari kita bergandengan tangan, bersatu, dan bekerja keras untuk mewujudkannya.

Terima kasih.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Daftar Hari-Hari Penting Nasional dan Internasional di Indonesia


Hari Besar Bukan Agama dan Hari Libur Nasional di Indonesia

NOTANGGALMOMENTUM
 JANUARI 
101 JanuariTahun Baru Masehi (Internasional)
201 JanuariHari Perdamaian Dunia
403 JanuariHari Departemen Agama
504 JanuariHari Konvensi Internasional Tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Rasial
605 JanuariHari Korps Wanita Angkatan Laut ( KOWAL)
710 JanuariHari Lingkungan Hidup Indonesia
810 JanuariHari Gerakan Satu Juta Pohon
910 JanuariHari Tritura
1013 JanuariHari HAM Nelayan dan Masyarakat Sipil
1115 JanuariHari Darma Samudra
1225 JanuariHari Gizi dan Makanan
1325 JanuariHari Kusta Internasional (Internasional)
FEBRUARI
102 FebruariHari Lahan Basah Sedunia (Konvensi Ramsar) (Internasional)
204 FebruariHari Kanker Dunia (Internasional)
305 FebruariHari Peristiwa Kapal Tujuh Provinsi (Zeven Provincien)
406 FebruariHari Internasional Nol Toleransi Bagi Praktik Sunat Perempuan
509 FebruariHari Pers Nasional
609 FebruariHari Kavaleri
713 FebruariHari Persatuan Farmasi  Indonesia
814 FebruariHari Valentine (Internasional)
914 FebruariHari Peringatan Pembela Tanah Air (PETA)
1020 FebruariHari Pekerja Nasional
1121 FebruariHari Bahasa Ibu (Internasional)
1222 FebruariHari Istiqlal
1328 FebruariHari Gizi Nasional Indonesia
MARET
101 MaretHari Solidaritas LGBT Nasional
201 MaretPeristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949
301 MaretHari Kehakiman Nasional
406 MaretHari KOSTRAD (Komando Strategis Angkatan Darat)
508 MaretHari Perempuan (Internasional)
609 MaretHari Musik Nasional
710 MaretHari Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI)
811 MaretHari Surat Perintah 11 Maret (SUPERSEMAR)
913 MaretHari Masyarakat Adat
1015 MaretHari Hak Konsumen Sedunia
1117 MaretHari Perawat Nasional
1218 MaretHari Arsitektur Indonesia
1320 MaretHari Kehutanan Sedunia (Internasional)
1420 MaretHari Dongeng Sedunia (Internasional)
1521 MaretHari Penghapusan Diskriminasi Rasial (Internasional)
1621 MaretHari Hutan Sedunia
1721 MaretHari Puisi Sedunia (Internasional)
1821 MaretHari Down Sindrom (Internasional)
1922 MaretHari Air Sedunia (Internasional)
2024 MaretHari Tuberkulosis Sedunia (Internasional)
2130 MaretHari Film Indonesia
APRIL
101 AprilHari Bank Dunia (Internasional)
202 AprilHari Peduli Autisme Sedunia (Internasional)
302 AprilHari Buku Anak Sedunia (Internasional)
406 AprilHari Nelayan Indonesia
507 AprilHari Kesehatan Sedunia (Internasional)
618 AprilHari Peringatan Konferensi Asia-Afrika di Bandung
719 AprilHari Pertahanan Sipil (HANSIP)
820 AprilHari Konsumen Nasional
921 AprilHari Kartini
1022 AprilHari Bumi/Earth Day/KTT Bumi (Internasional)
1123 AprilHari Buku Sedunia (Internasional)
1224 AprilHari Angkutan Nasional
1324 AprilHari Solidaritas Asia-Afrika (Internasional)
1425 AprilHari Malaria Sedunia
1526 AprilHari Kekayaan Intelektual Sedunia
1627 AprilHari Lembaga Pemasyarakatan Indonesia
1728 AprilHari Puisi Nasional
1828 AprilHari Kesehatan dan Keselamatan Kerja (Internasional)
1929 AprilHari Tari (Internasional)
MEI
101 MeiHari Buruh Sedunia (Internasional)
201 MeiHari Peringatan Pembebasan Irian Barat
302 MeiHari Pendidikan Nasional
403 MeiHari Kebebasan Pers Internasional
505 MeiHari Bidan Sedunia (Internasional)
605 MeiHari Lembaga Sosial Desa (LSD)
708 MeiHari Palang Merah Internasional
810 MeiHari Lupus Dunia (Internasional)
915 MeiMalam Renungan AIDS Nusantara (MRAN)
1015 MeiHari Keluarga Internasional
1117 MeiHari Buku Nasional
1217 MeiHari Internasional Melawan Homophobia (IDAHOT)
1320 MeiHari Kebangkitan Nasional
1421 MeiHari Peringatan Reformasi
1529 MeiHari Lanjut Usia Nasional
1629 MeiHari Keluarga
1731 MeiHari Tanpa Tembakau Sedunia (Internasional)
JUNI
101 JuniHari Lahir Pancasila
201 JuniHari Anak-anak Sedunia (Internasional)
303 JuniHari Pasar Modal Indonesia
405 JuniHari Lingkungan Hidup Sedunia (Internasional)
508 JuniHari Laut Sedunia
621 JuniHari Krida Pertanian
724 JuniHari Bidan Indonesia (nasional)
826 JuniHari Anti Narkoba Sedunia (Internasional)
929 JuniHari Keluarga Berencana Nasional (KB)
JULI
101 JuliHari Bhayangkara
205 JuliHari Bank Indonesia
305 JuliHari Satelit Palapa
412 JuliHari Koperasi Indonesia
517 JuliHari Keadilan (Internasional)
622 JuliHari Kejaksaan
723 JuliHari Anak Nasional
824 JuliPemerintah Republik Indonesia Meratifikasi Konvensi Perempuan Dengan UU NO.7/1984
929 JuliHari Bhakti TNI Angkatan Udara
AGUSTUS
101 AgustusHari ASI Sedunia (Internasional)
205 AgustusHari Dharma Wanita Nasional
308 AgustusHari Ulang Tahun ASEAN
409 AgustusHari Masyarakat Adat (Internasional)
510 AgustusHari Veteran Nasional
610 AgustusHari Kebangkitan Teknologi Nasional
712 AgustusHari Remaja Internasional (Internasional)
814 AgustusHari Pramuka (Praja Muda Karana)
917 AgustusHari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
1018 AgustusHari Konstitusi Republik Indonesia
1119 AgustusHari Departemen Luar Negeri Indonesia
1221 AgustusHari Maritim Nasional
1323 AgustusHari Internasional Untuk Mengenang Perdagangan Budak & Penghapusanya (UNESCO)
1424 AgustusHari Televisi Republik Indonesia (TVRI)
SEPTEMBER
101 SeptemberHari Jantung Dunia (Internasional)
201 SeptemberHari Polisi Wanita (POLWAN)
303 SeptemberHari Palang Merah Indonesia (PMI)
404 SeptemberHari Kesehatan Seksual Sedunia
504 SeptemberHari Pelanggan Nasional
608 SeptemberHari Aksara (Internasional)
708 SeptemberHari Pamong Praja
809 SeptemberHari Olah Raga Nasional
911 SeptemberHari Radio Republik Indonesia (RRI)
1014 SeptemberHari Kunjung Perpustakaan
1215 SeptemberHari Demokrasi (Internasional)
1316 SeptemberHari Ozon (Internasional)
1417 SeptemberHari Perhubungan Nasional
1517 SeptemberHari Palang Merah Nasional
1621 SeptemberHari Perdamaian (Internasional)
1724 SeptemberHari Agraria Nasional/Hari Tani
1826 SeptemberHari Kontrasepsi Sedunia
1926 SeptemberHari Statistik
2027 SeptemberHari Pos Telekomunikasi Telegraf (PTT)
2128 SeptemberHari Kereta Api
2228 SeptemberHari Jantung Sedunia (Internasional)
2329 SeptemberHari Sarjana Nasional
2430 SeptemberHari Peringatan Pemberontakan G30S/PKI
OKTOBER
101 OktoberHari Lansia Internasional
201 OktoberHari Kesaktian Pancasila
301 OktoberHari Vegetarian Sedunia  (Internasional)
402 OktoberHari Batik Nasional dan Sedunia (Internasional)
502 OktoberHari Susu Nasional
605 OktoberHari Guru Sedunia
708 OktoberHari Tata Ruang Nasional
810 OktoberHari Kesehatan Jiwa Sedunia (Internasional)
914 OktoberHari Penglihatan Sedunia (Internasional)
1015 OktoberHari Hak Asasi Binatang (Internasional)
1116 OktoberHari Pangan Sedunia (Internasional)
1216 OktoberHari Parlemen Indonesia
1317 OktoberHari Pengentasan Kemiskinan Internasional
1420 OktoberHari Osteoporosis Sedunia (Internasional)
1524 OktoberHari Dokter  Indonesia
1624 OktoberHari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
1726 OktoberHari Interseks Internasional
1827 OktoberHari Listrik Nasional
1927 OktoberHari Penerbangan Nasional
2028 OktoberHari Sumpah Pemuda
2130 OktoberHari Keuangan
NOVEMBER
103 NovemberHari Kerohanian
203 NovemberHari Cinta Puspa dan Satwa Nasional
309 NovemberHari Seksualitas Muslim Sedunia
410 NovemberHari Pahlawan
510 NovemberHari Ganefo
611 NovemberHari Bangunan Indonesia
712 NovemberHari Kesehatan Nasional
812 NovemberHari Ayah Nasional
914 NovemberHari Diabetes Sedunia (Internasional)
1014 NovemberHari Brigade Mobil (BRIMOB)
1116 NovemberHari Toleransi Internasional
1216 NovemberHari Konferensi Warisan Sedunia (Internasional)
1320 NovemberHari Anak Sedunia (Internasional)
1420 NovemberHari Internasional Untuk Transgender (Trangender Day)
1521 NovemberHari Pohon Internasional
1621 NovemberHari Televisi Sedunia (Internasional)
1722 NovemberHari Perhubungan Darat Nasional
1825 NovemberHari Anti KekerasanTerhadap Perempuan Internasional
1925 NovemberHari Guru (PGRI)
2028 NovemberHari Menanam Pohon Indonesia
2129 NovemberHari KORPRI (Korps Pegawai RI)
DESEMBER
101 DesemberHari AIDS Sedunia (Internasional)
201 DesemberHari Artileri
303 DesemberHari Difabel Internasional
405 DesemberHari Relawan Internasional
507 DesemberHari Penerbangan Sipil (Internasional)
609 DesemberHari Pemberantasan Korupsi Sedunia (Internasional)
709 DesemberHari Armada Republik Indonesia
810 DesemberHari Hak Asasi Manusia (Internasional)
912 DesemberHari Transmigrasi
1013 DesemberHari Kesatuan Nasional (Nusantara)
1115 DesemberHari Juang Kartika TNI-AD (Hari Infanteri)
1217 DesemberHari Internasional Penghapusan Kekerasan Terhadap Pekerja Seks
1319 DesemberHari Bela Negara
1420 DesemberHari Kesetiakawanan Sosial Nasional
1522 DesemberHari Sosial
1622 DesemberHari Ibu
1723 DesemberUlang Tahun Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI)
1729 DesemberHari Keanekaragaman Hayati
Hari Besar Agama di Indonesia (Tahun 2018)
NOTANGGALMOMENTUM
116 FebruariTahun Baru Imlek 2569 Kongzili
217 MaretHari Raya Nyepi (Tahun Baru Saka 1940)
330 MaretWafat Yesus Kristus / Jumat Agung
414 AprilIsra Miraj Nabi Muhammad SAW (27 Rajab 1438 H)
510 MeiKenaikan Isa Al Masih
629 MeiHari Raya Waisak 2562
715 – 16 JuniHari Raya Idul Fitri 1439 Hijriyah
822 AgustusHari Raya Idul Adha 1439 Hijriyah
911 SeptemberTahun Baru Islam (1 Muharram 1440Hijriyah)
1020 NovemberMaulid Nabi Muhammad SAW (12 Rabiul Awal 1439H)
1125 DesemberHari Raya Natal

Materi Lama

    Dukung Kami PKN4ALL Dengan Donasi di https://saweria.co/jokosan | Scan Barcode Di Atas | Kami PKN4ALL Besar Karena Dukungan Anda Semua. Terima Kasih!

    Postingan Populer

     
    2023