Dukung Kami PKN4ALL Dengan Donasi di https://saweria.co/jokosan | Scan Barcode Di Samping | Kami PKN4ALL Besar Karena Dukungan Anda Semua. Terima Kasih!

5 Sifat Norma Objektif Kesusilaan Terhadap Peserta didik

Dijaman yang berkembang seperti sekarang ini banyak pengaruh yang dapat merubah segala sikap dan pola pikir masyarakat terutama dikalangan pelajaran dengan usia yang minim atau usia yang bisa dikatakan remaja sangat sensitif terhadap perubahan sikap dan nilai moral dalam dirinya tanpa difikirkan terlebih dahulu dampak yang akan membuatnya dirinya terjerumus pada hal yang menyimpang, Terutama faktor yang berada didalam setiap indivvidu peserta didik yang rentan terhadap penyimpangan yang akan dilakukan.

Berikut 5 Sifat Norma Objektif Kesusilaan Terhadap Peserta Didik, diantaranya:

1. Hak Asasi Manusia (HAM)
    Setiap manusia yang terlahir pasti telah ditentukan nasib dan kehidupannya oleh Allah Swt. untuk dapat mengembangkan kehidupannya sehingga mampu menjadi manusia yang baik. Apalagi sekarang diperkuat dengan Hak Asasi Manuisa yang mana setiap warga negara memiliki hak yang benar-benar diindungi diantaranya seperti : Hak Hidup, Hak Kemerdekaan, Hak Memiliki, Hak Mencari Nafkah, Hak Belajar, Hak mengajar dll. Hal ini juga lebih diperkuat dengan adanya Undang-Undang No. 39 Tahun 1999, 

Yang berbunyi "Seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan Manusia sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum dan pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat Manusia. 

2. Kemanusiaan adalah satu (Mankind is One)
    Norma dasar dari Kesusilaan Manusia, Norma Objektif adalah individualita dan sosialita dari manusia, keperorangan dan kebersamaan hidup manusia. Keseimbangan antara kedua siafat kemanusiaan tersebut harus ada dimana tekanan tidak boleh berat sebelah karen tekanan yang berat sebelah akan mengakibatkan sifat yang lain. Oleh karena itu nilai kemanusiaan harus memiliki sifat yang seimbang antara satu dengan yang lainnya karena dalam nilai kemanusiaan mencakup mencakup kehidupan manusia baik berbangsa dan bernegara sehingga mampu merasa aman dan diperhatikan dari segi kehidupannya yang di jamin oelh negara demi memajukan kehidupan yang lebih baik. selama manusia berdiri sebagai  manusia tetap manusia mempunyai mempunyai sifat yang sama terhadap sesamanya. dan yang akan membedakannya adalah siafat yang tidak bisa dirubah sebagai ciri siata atau bawaan seperti sifat pemarah, egois, dan tempramental dan ada juga yang memiliki sifat yang penyabar, rendah hati, masa bodo terhadap orang lain.

3. Suatu Keharusan  dan Berada dalam Manusia (Inhaerent and Instrinsic)
    Dengan sifat itu pula terdapat sifat dari Norma Objektif Kesusilaan yang tidak boleh ditawar-tawar, atau dihilangkan dan dilanggar dalam dirinya itu adalah kodrat alamiah manusia yang terbawa sejak laihr sehingga tidak akan dapat merubah atau menciptakan manusia yang baru dan sama terhadap sifat-sifat yang lainnya itu mustahil akan ada dialam dunia ini. Dan ada juga  Manusia berada didalam Manusia (Intrinsic) seperti yang kita ketahui norma itu berakar pada alam sosial dan individual manusia yang Intrinsic . dengan ini kita temuka pula bahwa norma itu adalah norma yang masuk kedalam alam manusia, tinggal dalam alam manusia, seperti sesuatu yang ada pada kita yang selalu kita bawa. dengan sifat intrinsic kesusilaan itu kita kemukakan pula bahwa sifat itu selalu akan menyertai bangsa manuisa.

4. Tidak Berubah (Immutable)
     Pada diri kita dapat mengatakan bahwa kita dulu dan sekarang tetap manusia, tidak ada perubaha, dan kita hanyalah sebagai kenyataan dari manusia yang direalisasiakan pada diri kita. jika sekiranya alam manusia itu berubah, maka sifat poko dari manusia akan berubah pula. Tetapi kita lalu menjumpai jenis manusia lain yang tidak seperti sekarang in. Alam manusia dalam abadi. secara negatif dapat kita katakan bahwa alam manusia adalah tidak berubah (Immutable).

5. Menyeluruh/Umum
    Kemanusiaan adalah satu. maka tidak ada perpedaan pokok (Essential)  kemanusiaan dari bangsa manapun juga. perbedaan manusia adalah tercipta dalam bangs dan bentuk luar. Alam manusia adalah satu. dimana-mana. dari semua itu apa yang keluar dari gejala yang sama tentu akan mengakibatkan yang sama pula dalam perkenaan. dari itu norma objektif kesusilaan adalah sama baik dibarat maupun di timur, diselatan maupun diutara, pada bangsa manapun. Tetap Norma Objektif Kesusilaan adalah umum (Universal).

Semoga bermanfaat dan menjadi ilmu untuk kita semu.. Terima kasih.

5 Alasan Mengapa PKn Sangat Penting Dipelajari

PKn adalah salah satu pembelajaran umum yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk mampu menjadikan sebagai pengontrol terhadap perilaku masyarakat. PKN ini merupkan pembelajaran yang selalu mengikuti perkembangan jaman agar peserta didik sealu paham tentang apa yang seharusnya dilakukan sebagai warga negara yang baik. apalagi dijaman globalisasi seperti ini banyak masyarakat yang kurang memahami tentang funsinya sebagai warga negara. 

Berikut 5 Alasan Mengapa PKn sangat Penting Dipelajari, diantaranya:

1. Menumbuhkan Rasa nasionalisme
   Dengan pembelajaran PKn peserta didik mampu mengharagai bangsa dan negaranya seperti jasa para pahlawan yang membela negara ini.

 2. Menumbuhkan rasa patriotisme
    Setelah peserta didik  mampu menumbuhkan rasa nasionalismenya maka akan tumbuh rasa patriotisme      didalam diri peserta didik karena mampu membela  bangsa dan negaranya tanpa adanya tekanan dari siapapun sehingga rela berkorban dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

3. Menumbuhkan Nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945
    Warga negara yang baik seharusnya mampu menumbuhkan Nilai-Nilai Pancasila dan UUD 1945 sehingga dalam bergaul dalam lingkungan masyarakat akan terarah dan tidak menyimpang serta mampu memiliki jiwa yang toleransi terhadap perbedaan di masyarakat.

4. Memiliki Jiwa yang Demokrasi
   Sebagai warga Negara juga harus Memiliki Jiwa yang Demokrasi yang nantinya akan memiliki sikap menghormati terhadap sesama, bertanggung jawab dalam setiap tindakan, memiliki sikap yang kritis terhadap permasalahan yang terjadi di masyarakat, dan mampu menciptakan budaya yang sehat dan aktif (Culture Of Law).

5. Bertoleransi Dalam Keberagaman
   Peserta didik yang memiliki sikap yang Bertoleransi Dalam Keberagaman mampu menjaga kebudayaannya sebagai identitas bangsa dan negaranya yang beragam, mengharagai anatar umat beragama sehingga menjadikan persatuan dan kesatuan bangsa sehingga keberagaman didalam bangsa indonesia dapat terjaga dan terjalin dengan baik sesuai simbol BHINEKA TUNGGAL IKA.

Itulah beberapa alasan Mengapa PKn Sangat Penting  yang harus diketahuai oleh Peserta didik semoga bermanfaat dan menjadi wawasan sehingga kita bisa menjadi warga negara yang baik dan menjaga bangsa dan negara demi menjaga keutuhan bangsa seseuai dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Terima Kasih.

CIRI-CIRI ORANG BAIK

Mau Tahu Orang Itu Baik atau Tidak?
Begini cirinya :

1. Orang Baik cenderung lebih *banyak tersenyum*. Percaya atau tidak, kebaikan seseorang bisa ditunjukkan dari cara dia tersenyum. Mengapa? Karena semakin banyak orang tersenyum, maka *Hawa Positif akan bertebaran di sekitarnya*. Selain itu, dengan tersenyum, orang akan terkesan *lebih ramah dan bisa dipercaya*.
2. Pikiran-pikiran negatif jarang menghinggapi orang baik, sedangkan orang jahat biasanya diliputi rasa iri hati dan dengki.
Orang baik akan selalu menanamkan *pikiran positif* dalam hidupnya. Bahkan saat dia mengalami masa-masa sulit sekalipun. Berbeda dengan orang jahat, saat kita berbicara dengannya akan banyak pikiran-pikiran atau gagasan buruk yang dia tebarkan. Bahkan dia bisa menyebar hawa iri dengki di sekitar kita. Sehingga suasana jadi tidak nyaman.
3. Lihat seberapa sering seseorang mengganti nomor handphone.
Orang Baik, jarang mengganti nomor handphonenya. Mungkin pada awalnya terdengar konyol dan main-main. Tapi percayalah *Orang Baik jarang mengganti nomor handphonenya*. Mereka beranggapan jika suatu saat orang membutuhkan mereka, gonta-ganti nomor handphone bisa menjadi petaka tersendiri. Orang akan kesulitan mencari nomor kita dan kita kehilangan satu kesempatan untuk menolong orang. Jika ada sebagian orang yang beralasan mengganti nomor ponsel untuk menghindari gangguan, orang baik tidak akan merasa dirugikan dengan apa pun yang orang lain lakukan padanya.
4. Orang Baik biasanya lebih sering *menyapa duluan*.
Orang baik tidak akan keberatan untuk menyapa semua orang, bahkan terhadap orang yang berbuat jahat padanya sekalipun. Orang baik selalu terhindar dari rasa ingin dicari dan dibutuhkan. Dia biasanya tidak membutuhkan pengakuan orang atas kinerjanya selama ini.
5. Orang Baik tidak ingin *menunjukkan dia baik*. Tapi orang jahat akan selalu membangun citra baik untuk dirinya.
6. Orang Baik selalu *Pintar mengendalikan emosi*.
Mereka terlihat sangat sabar dan toleran. Tidak mengutamakan kepentingan diri sendiri. Sebaliknya selalu mengutamakan kepentingan orang lain.
7. Orang Baik, akan bercerita atau *membagikan hal-hal yang bermanfaat dengan tujuan memberi tahu*. Bukan untuk menggiring opini publik bahwa hanya dirinyalah yang benar.
8. Orang Baik selalu merapal 3 kata sakti. Yaitu *Maaf, Tolong, dan Terima kasih*.
9. Orang Baik tidak akan keberatan untuk mengakui kelebihan orang lain. Apalagi jika dia merasa salah. Mereka tidak akan segan-segan untuk *meminta maaf dan memperbaiki kesalahannya*.
Berbeda dengan orang jahat yang memiliki gengsi tinggi dan menganggap dirinya selalu benar. Alamak... Jangankan mengaku salah, menganggap orang lain berprestasi saja gengsinya minta ampun. Ada saja alasannya untuk menjatuhkan orang lain.
#hanya diri kita sendiri yg tahu, kita benar2 orang baik atau sebaliknya...
Semangat Pagi...
Jangan Lupa Sedekah...

contoh RPP PKn SMP tentang Keberagaman Masyarakat Indonesia

RPP PKn SMP mengenai Keberagaman Masyarakat Indonesia adalah RPP dalam Kegiatan belajar Mengajar Bab IV mempermudah bapak/ibu dalam menyiapkan administrasi untuk memulai dalam kegiatan belajar khususnya dalam semester ke 2 ini sehingga terarah dan tersusun untuk menyiapakan segala materi terarah sesuai dengan kebutuhan atau pertemuan yang akan kita ajarkan kepada peserta didik. oleh karena itu kami membuat artikel RPP ini untuk membantu bapak/ ibu guru .

berikut ini contoh RPP PKn nya:

RPP Bagian 1



RPP Bagian 2



LKPD (Lembar kerja peserta didik Kelas VII kurikulum 2013 BAB IV)

ARTIKEL INI MEMPERMUDAH GURU DALAM MENYIAPKAN LATIHAN SISWA DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR


kejenuhan siswa dalam belajar mengakibatkan konsentrasi dan semangat dalam belajar, itu di akibatkan kelemahan dalam memberikan sebuah materi  dan soal-soal yang kurang menarik untuk di pelajari. disini sebuah soal yang di kemas dalam sebuah latihan agar peserta didik menjadi tertarik dan menjadikan siswa lebih memahami dalam mengerjakannya.

Pengertian Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) 

(LKPD) Lembar kerja peserta didik  merupakan salah satu sarana untuk membantu dan mempermudah dalam kegiatan belajar mengajar sehingga akan terbentuk interaksi yang efektif antara peserta didik dengan pendidik, sehingga dapat meningkatkan aktifitas peserta didik dalam peningkatan prestasi belajar.

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
   lembar kerja peserta didik (LKPD) merupakan salah satu sumber belajar yang dapat dikembangkan oleh pendidik sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran. LKPD yang disusun dapat dirancang dan dikembangkan sesuai dengan kondisi dan situasi kegiatan pembelajaran yang akan dihadapi. Widjajanti (2008:1)

Sementara itu, menurut Depdiknas (2008) lembar kerja peserta didik (LKPD) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Keuntungan penggunaan LKPD adalah memudahkan pendidik dalam melaksanakan pembelajaran, bagi peserta didik akan belajar mandiri dan belajar memahami serta menjalankan suatu tugas tertulis. 

Macam-macam Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Menurut Trianto (2009: 222) lembar kerja peserta didik (LKPD) dapat berupa panduan untuk latihan pengembangan aspek kognitif maupun panduan untuk pengembangan semua aspek pembelajaran dalam bentuk panduan eksperimen atau demonstrasi. Trianto (2009: 223) menambahkan bahwa LKPD memuat sekumpulan kegiatan mendasar yang harus dilakukan oleh peserta didik untuk memaksimalkan pemahaman dalam upaya pembentukan kemampuan dasar sesuai indikator pencapaian hasil belajar yang harus ditempuh. 

Menurut Prastowo (2011: 24) jika dilihat dari segi tujuan disusunnya LKPD, maka LKPD dapat dibagi menjadi lima macam bentuk yaitu:
  1. LKPD yang membantu peserta didik menemukan suatu konsep
  2. LKPD yang berfungsi sebagai penuntun belajar
  3. LKPD yang membantu peserta didik menerapkan dan mengintegrasikan berbagai konsep yang telah ditemukan
  4. LKPD yang berfungsi sebagai penguatan
  5. LKPD yang berfungsi sebagai petunjuk praktikum

Manfaat Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Suyitno (1997:40) dalam Hidayat (2013) mengungkapkan manfaat yang diperoleh dengan penggunaan LKPD dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut:
  1. Mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran.
  2. Membantu peserta didik dalam mengembangkan konsep.
  3. Melatih peserta didik dalam menemukan dan mengembangkan keterampilan proses.
  4. Sebagai pedoman pendidik dan peserta didik dalam melaksanakan proses pembelajaran.
  5. Membantu peserta didik memperoleh catatan tentang materi yang dipelajari melalui kegiatan belajar. Membantu peserta didik untuk menambah informasi tentang konsep yang dipelajari melalui kegiatan belajar secara sistematis.

Prosedur Penyusunan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Darmodjo & Kaligis (1993: 41-46) dalam Indriyani (2013: 15-18) menjelaskan bahwa dalam  penyusunan  LKPD  harus  memenuhi  berbagai  persyaratan,  yaitu syarat didaktik, syarat konstruksi dan syarat teknis.

1. Syarat didaktik

(LKPD) Lembar kerja peserta didik sebagai salah satu bentuk sarana berlangsungnya proses belajar mengajar haruslah memenuhi persyaratan didaktik, artinya suatu LKPD harus mengikuti asas belajar-mengajar yang efektif, yaitu: memperhatikan adanya perbedaan individual, sehingga LKPD yang baik itu adalah yang dapat digunakan baik oleh peserta didik yang lamban, yang sedang maupun yang pandai, menekankan pada proses untuk menemukan konsep-konsep sehingga LKPD dapat berfungsi sebagai petunjuk jalan bagi peserta didik untuk mencari tahu, memiliki variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan peserta didik, dapat mengembangkan kemampuan komunikasi sosial, emosional, moral, dan estetika pada diri peserta didik, pengalaman belajarnya ditentukan oleh tujuan pengembangan pribadi peserta didik (intelektual, emosional dan sebagainya), bukan ditentukan oleh materi bahan pelajaran.

2. Syarat konstruksi

Syarat konstruksi adalah syarat-syarat yang berkenaan dengan penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosa kata, tingkat kesukaran, dan kejelasan yang pada hakikatnya haruslah tepat guna dalam arti dapat dimengerti oleh peserta didik. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat kedewasaan peserta didik, menggunakan struktur kalimat yang jelas, memiliki taat urutan pelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik, menghindari pertanyaan yang terlalu terbuka, tidak mengacu pada buku sumber yang di luar kemampuan keterbacaan peserta didik, menyediakan ruangan yang cukup untuk memberi keleluasaan pada peserta didik untuk menulis maupun menggambarkan pada LKPD, menggunakan kalimat yang sederhana dan pendek, lebih banyak menggunakan ilustrasi daripada kata-kata, sehingga akan mempermudah peserta didik dalam menangkap apa yang diisyaratkan LKPD, memiliki tujuan belajar yang jelas serta manfaat dari pelajaran itu sebagai sumber motivasi, mempunyai identitas untuk memudahkan administrasinya.

3. Syarat teknis

Dari segi teknis memiliki beberapa pembahasan yaitu:
  1. Menggunakan huruf cetak dan tidak menggunakan huruf latin atau romawi, menggunakan huruf tebal yang agak besar, bukan huruf biasa yang diberi garis bawah, menggunakan tidak lebih dari 10 kata dalam satu baris, menggunakan bingkai untuk membedakan kalimat perintah dengan jawaban peserta didik, mengusahakan agar perbandingan besarnya huruf dengan besarnya gambar serasi. 
  2. Gambar yang baik untuk LKPD adalah yang dapat menyampaikan pesan/isi dari gambar tersebut secara efektif kepada pengguna LKPD. Yang lebih penting adalah kejelasan isi atau pesan dari gambar itu secara keseluruhan. 
  3. Penampilan adalah hal yang sangat penting dalam sebuah LKPD. Apabila suatu LKPD ditampilkan dengan penuh kata-kata, kemudian ada sederetan pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta didik, hal ini akan menimbulkan kesan jenuh sehingga membosankan atau tidak menarik. Apabila ditampilkan dengan gambarnya saja, itu tidak mungkin karena pesannya atau isinya tidak akan sampai. Jadi yang baik adalah LKPD yang memiliki kombinasi antara gambar dan tulisan.
Contoh LKPDdalam Kegiatan Belajar Mengajar



Presiden Jokowi Pemimpin Terbaik se-Asia dan Australia

Bloomberg mengukur kinerja pemimpin negara-negara se-Asia dan Australia pada tahun 2016. Jokowi menjadi satu-satunya pemimpin negara yang memiliki performa positif dalam seluruh aspek yang dinilai.


Seperti dilansir Antara, Sabtu (31/12/2016), Bloomberg merilis laporan berjudul Who's Had the Worst Year? How Asian Leaders Fared in 2016. Ada 3 aspek yang dinilai dan Jokowi memiliki nilai positif di ketiganya yaitu menaikkan kekuatan nilai tukar (2,41 persen), menjaga pertumbuhan ekonomi tetap positif (5,02 persen skala tahun ke tahun) dan memiliki tingkat penerimaan publik yang tinggi (69 persen).

Dibandingkan Jokowi, rapor pemimpin lain di Asia-Australia justru jeblok. Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, dan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, punya rapor merah dalam hal kekuatan nilai tukar. Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, dinilai menurun di aspek pertumbuhan ekonomi serta penerimaan publik sementara nilai tukar China di kepemimpinan Xi Jinping juga dinilai menurun.

Berbanding terbalik dengan Jokowi, Presiden Korea Selatan Park Geun-Hye memiliki catatan merah untuk semua aspek. Nilai tukar Won menurun sebesar 2 persen dan pertumbuhan ekonomi yang hanya di angka 2,87 persen, Geun Hye juga memiliki reputasi tingkat penerimaan publik atas dirinya hanya sebesar 4 persen yang menyebabkan dirinya dipaksa untuk mengundurkan diri.

Dari laporan Bloomberg, rapor cemerlang Presiden Jokowi tak lepas dari kepemimpinan serta kepiawaiannya berpolitik hingga bisa mengendalikan dua per tiga kursi di parlemen. Kesuksesan program tax amnesty juga membuat biaya pembangunan infrastruktur bisa ditanggung.

Dari keseluruhan pemimpin yang dinilai oleh Bloomberg, yaitu delapan pemimpin negara, Jokowi satu-satunya pemimpin dunia yang memiliki semua indikator positif untuk tiga kategori yaitu fluktuasi kurs, pertumbuhan ekonomi dan rating penerimaan publik.

Sementara itu, penerimaan publik paling tinggi dimiliki oleh Presiden Filipina Rodrigo Duterte dengan rating 83 persen, ia juga mendapatkan nilai 7,1 persen dalam upaya menjaga pertumbuhan ekonomi, namun dalam nilai tukar mata uang Peso menurun drastis 5,29 persen atau mendapat rapor merah.

Pertukaran nilai mata uang paling rendah dimiliki oleh Presiden Tiongkok Xi Jinping yang menurut data telah turun sebesar minus 6,63 persen, paling rendah di antara yang lain.

Kedelapan pemimpin tersebut yang didata oleh Bloomberg adalah Presiden Tiongkok Xi Jinping, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Perdana Menteri India Narendra Modi, Presiden Korea Selatan Park Geun-Hye, Presiden Indonesia Joko Widodo, Presiden Filipina Rodrigo Duterte, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull.




Sumber: https://goo.gl/tx69I9

Materi Lama

    Dukung Kami PKN4ALL Dengan Donasi di https://saweria.co/jokosan | Scan Barcode Di Atas | Kami PKN4ALL Besar Karena Dukungan Anda Semua. Terima Kasih!

    Postingan Populer

     
    Februari 2017