Pendidikan Kewarganegaraan termasuk
dalam Mata Kuliah Umum di universitas, semua Mahasiswa Seluruh Indonesia
di jurusan manapun pasti akan menempuh mata kuliah yang satu ini, Menumbuhkan Rasa Nasionalisme dalam diri. Karna ini pertemuan pertama tentunya hanya Dasar Pendidikan Kewarganegaraan yang saya dapatkan, ada beberapa istilah yang saya dapatkan, dan beberapa wawasan tentang sejarah Tumbangnya Orde Baru, menuju Orde Reformasi pada tahun 1998.
Pendidikan Kewiraan(1966-1998) to Pendidikan Kewarganegaraan (1998 - Sekarang)
Pendidikan Kewarganegaraan ini awalnya bernama DIKWIR(Pendidikan Kewiraan) berjalan dari tahun 1966 - 1988 DIKWIR ini berubah Menjadi Pendidikan Kewarganegaraan pasca tumbangnya orde baru, atau Turunnya Presiden Soeharto dari panggung tertinggi di Republik Indonesia tepatnya pada 22 Mei 1998.
Peristiwa ini sangat bersejarah sekali bagi bangsa indonesia, karna
sejak tanggal itulah Indonesia terbebas dari belenggu Orde Baru. Memang
Orde Baru ini tak semua jelek, pastilah ada positif dan negatifnya. Tapi
kita akan fokuskan kepada perubahan nama dan Fokus dari Pendidikan
Kewiraan menuju Pendidikan Kewarganegaraan, ada beberapa aspek yang
dipertahankan dan juga ada aspek yang dibuang, karna berbau
Militerisasi. berikut merupakan beberapa unsur dari pendidikan DIKWIR
DIKWIR terdiri dari beberapa hal.
1. WANTARA (Wawasan Nusantara)
2. TANAS (Pertahanan Nasional)
3. POLSTRANAS (Politik dan Strategi Nasional)
4. POLSTRAHANKAMNAS (Politik dan Strategi Pertahanan Keamanan nasional)
5. SISHANKAMRATA (Sistem Pertahanan dan Keamanan Masyarakat Semesta)
dari kelima hal tersebut yang terdapat pada DIKWIR(Pendidikan Kewiraan)
hanya tiga hal yang dipertahankan yaitu Nomor 1, 2, 3. Untuk Nomer 4,
Dan 5 Dihapus setelah Orde Reformasi karna sangat berbau Militerisasi/
Militerisme. Selain DIKWIR ini ada juga istilah Dwi Fungsi ABRI berikut
penjelasannya.
DWI FUNGSI ABRI:
1. ABRI Sebagai kekuatan HANKAM(Pertahanan dan keamanan)
2. ABRI Sebagai kekuatan Sosial
Dwi Fungsi ABRI merupakan salah satu paham ketika rezim orde baru
berkuasa, dimana para ABRI bisa merangkap jabatan dimana sebagai
seorang TNI dan juga bisa menjadi Pejabat baik itu Eksekutif atau
Legislatif. Tentu hal ini dilakukan untuk memperkuat Politik Rezim Orde
Baru, sehingga sipil dan ABRI harus berbagi tempat. Karna ada jatah
perwira ABRI yang akan menempati posisi strategis di pemerintahan, ini
untuk melanggengkan Rezim Orde Baru.
Rezim Orde Baru to Rezim Orde Reformasi
Banyak hal yang berubah sejak pergeseran Rezim ini, Rezim orde Reformasi
ini dipelopori oleh Tokoh Politik nasional yaitu Bpk Amien Ra'is. Di
Era Rezim Orde Baru masyarakan indonesia terbatas dalam hal ruang gerak,
karna semua kegiatan yang membahayakan rezim tentulah memiliki resiko
yang tinggi, semua hal dikendalikan, tak boleh terlalu vokal, menentang
pemerintahan. Tidak ada kebebasan berbicara, Kebebasan Pers dan
lain-lain, inilah yang ingin dirubah oleh penggagas Reformasi di
indonesia. Reformasi di indonesia ini tentu merupakan babak baru
perjalanan bangsa indonesia, Demokrasi yang utuh salah satu tujuan
Reformasi, masyarakat memperoleh Hak mereka sesuai dengan
Ketentuan-ketentuan negara. Semua yang berbau Militer pada Rezim Orde
baru dipangkas, Ruang Gerak Militer hanyalah berpaku pada Pertahanan
Nasional, Jika dulu Perwira bisa merangkap jabatan, maka di Era
Reformasi ini jika ingin berkarir di bidang politik maka konsekuensinya
harus Pensiun dini dari Kemiliteran. Nah ini salah satu wujud hasil dari
perjuangan meraih reformasi.
Tujuan PKN(Pendidikan Kewarganegaraan)
1. Membentuk Mahasiswa/ Masyarakat yang Cinta Terhadap Tanah Air(Nasionalisme).
2. Membentuk Mahasiswa/ Masyarakat yang Sadar Akan Arti Bela Negara.
3. Membentuk Mahasiswa/ Masyarakat Yang Peka Terhadap Masalah Nasional.
Menumbuhkan Rasa Cinta Tanah Air (Nasionalisme)
Nasionalisme adalah salah satu hal yang harus dimiliki oleh setiap Warga Negara, setiap warga negara idealnya memiliki Rasa Cinta Terhadap Tanah Air yang tinggi. Setiap warga negara harusnya bangga terhadap negaranya, "Warga Negara Yang Cinta Terhadap Tanah Air Lebih Penting Dibandingkan Warga yang Pandai Tapi Tak Cinta Terhadap Tanah Air"
banyak yang terjadi Orang pintar tapi tak memiliki kecintaan terhadap
negara seperti contohnya para "KORUPTOR" yang memanfaatkan Uang negara
untuk kepentingan pribadi, padahal mereka adalah orang yang tergolong
pintar, saking pintarnya sampai menipu negara, dan masyarakat. karna
itulah orang yang cinta terhadap negara itu sangat penting sekali. Warga
negara yang cinta terhadap tanah air bilamana ia pandai maka ia akan
sumbangkan kepandaiannya untuk kepentingan negara, bilamana dia kaya
maka ia akan pakai kekayaannya untuk kepentingan negara, bilamana ia
miskin maka ia akan menyumbangkan Tenaganya untuk negara. begitulah
pentingnya kita memiliki Rasa Cinta Terhadap Negara. Orang yang cinta
terhadap negara ialah mereka yang selalu berkorban untuk negara, sebagai
seorang Pahlawan dan Patriot Bangsa.
Demikian yang bisa saya bagikan, ini merupakan catatan kecil saya ketika
mengikuti perkuliahan, sebagai referensi bagi anda, dan teman-teman
saya. semoga apa yang saya bagikan ini bermanfaat untuk anda. terima
kasih.
0 comments:
Posting Komentar