Konflik merupakan salah satu bagian dalam interaksi sosial yang berbentuk disosiatif. Konflik ini jika dibiarkan berlarut-larut dan berkepanjangan serta tidak segera ditangani akan menimbulkanterjadinya disintegrasi sosial suatu bangsa. Menurut Soerjono Soekanto, konflik merupakan suatu proses sosial di mana orang perorangan atau kelompok manusia berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai ancaman atau kekerasan.
Konflik atau pertentangan sebenarnya terdiri dari dua fase, yaitu fase disharmoni dan fase disintegrasi. Disharmoni menunjuk pada adanya perbedaan pandangan tentang tujuan, nilai, norma, dan tindakan antarkelompok. Disintegrasi merupakan fase di mana sudah tidak dapat lagi disatukannya pandangan, nilai, norma, dan tindakan kelompok yang menyebabkan pertentangan antarkelompok.Konflik dalam masyarakat dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk yang secara garis besar diklasifikasikan sebagai berikut:
A. Konflik Berdasarkan Sifatnya
- Konflik destruktif merupakan konflik yang muncul karena adanya perasaan tidak senang, rasa benci dan dendam dari seseorang ataupun kelompok terhadap pihak lain. Pada konflik ini terjadi bentrokan-bentrokan fisik yang mengakibatkan hilangnya nyawa dan harta benda.
- Konflik konstruktif merupakan konflik yang bersifat fungsional, konflik ini muncul karena adanya perbedaan pendapat dari kelompok-kelompok dalam menghadapi suatu permasalahan. Konflik ini akan menghasilkan suatu konsensus dari perbedaan pendapat tersebut menghasilkan suatu perbaikan. Misalnya, perbedaan pendapat dalam sebuah organisasi.
B. Konflik Berdasarkan Posisi Pelaku
- Konflik vertikal merupakan konflik antarkomponen masyarakat di dalam satu struktur yang memiliki hierarki. Contohnya konflik yang terjadi antara atasan dengan bawahan dalam sebuah kantor.
- Konflik horizontal merupakan konflik yang terjadi antara individu atau kelompok yang memiliki kedudukan yang relatif sama. Contohnya konfllik yang terjadi antarorganisasi massa.
- Konflik dialog merupakan konflik yang terjadi karena adanya ketidakadilan alokasi sumber daya ke seluruh organisasi sehingga menimbulkan pertentangan yang ekstrem.
C. Berdasarkan Sifat Pelaku
- Konflik terbuka, merupakan konflik yang diketahui oleh semua pihak.
- Konflik tertutup merupakan konflik yang hanya diketahui orang-orang atau kelompok yang terlibat konflik.
D. Konflik Berdasarkan Konsentrasi Aktivitas Manusia Di Dalam Masyarakat
- Konflik sosial merupakan konflik yang terjadi akibat adanya perbedaan kepentingan sosial dari pihak yang berkonflik. Konflik sosial ini dapat dibedakan menjadi konflik sosial vertikal dan konflik sosial horizontal. Konflik ini sering terjadi karena adanya provokasi dari orang- orang yang tidak bertanggung jawab.
- Konflik politik merupakan konflik yang terjadi karena adanya perbedaan kepentingan yang berkaitan dengan kekuasaan. Contohnya konflik yang terjadi antara pengikut suatu partai politik.
- Konflik ekonomi merupakan konflik akibat adanya perebutan sumber daya ekonomi dari pihak yang berkonflik. Contoh konflik antarpengusaha ketika melakukan tender.
- Konflik budaya merupakan konflik yang terjadi karena adanya perbedaan kepentingan budaya dari pihak yang berkonflik.
- Konflik ideologi merupakan konflik adanya perbedaan paham yang diyakini oleh seseorangatau sekelompok orang.
E. Konflik Berdasarkan Cara Pengelolaannya
- Konflik interindividu merupakan tipe yang paling erat kaitannya dengan emosi individu hingga tingkat keresahan (perasaan/batin) yang paling tinggi (konflik dengan dirinya sendiri).
- Konflik antarindividu merupakan konflik yang terjadi antara seseorang dengan satu orangatau lebih, sifatnya kadang-kadang subtantif, menyangkut perbedaan gagasan, pendapat,kepentingan atau bersifat emosional, menyangkut perbedaan selera, dan lain-lain.
- Konflik antarkelompok merupakan konflik yang banyak dijumpai dalam kenyataan hidupdalam kelompok-kelompok. Contoh konflik antarkampung.
F. Konflik Berdasarkan Terbentuknya
- Konflik realistis, yaitu konflik yang bersal dari kekecewaan individu atau kelompok terhadap sistem yang terdapat dalam hubungan sosial.
- Konflik nonrealistis, yaitu konflik yang bukan berasal dari tujuan-tujuan persaingan yang antagonis (berlawanan), melainkan dari kebutuhan pihak-pihak tertentu untuk meredakan ketegangan.
0 comments:
Posting Komentar