Tahapan pendekatan ilmiah ada 5 (lima), antara lain mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi/berdiskusi dan mengkomunikasikan (ditambah mencipta). Diantara tahapan-tahapan tersebut yang dirasa berat oleh teman-teman guru adalah menanya. Menanya dalam pengertian kurikulum 2013 adalah bagaimana anak memiliki hasrat bertanya setelah dihadapkan pada fakta-fakta dan objek-objek yang sifatnya aktual. Hal ini sesuai pendekatan ilmiah yang dikembangkan dalam kurikulum 2013 yang bersifat pragmatis-kentekstual.
Berbalik dari yang semula kita praktekkan dalam pembelajaran ketika kita akrab dengan KBK hingga KTSP 2006, berbagai diklat metodologis memberikan materi keterampilan bertanya yang akhirnya kita (guru) dituntut terampil bertanya pada anak, maka pada "menanya" pendekatan ilmiah yang dikembangkan kurikulum 2013 anaklah yang dituntut terampil bertanya. Namun terampilnya "menanya" pada anak bukan desakan apalagi paksaan yang secara metodologis membuat proses pembelajaran menjadi kaku dan monoton. Menanya yang dilakukan anak harus timbul dari diri anak karena sebuah hasrat. Hasrat yang timbul dari rasa ingin mencari tahu dari objek faktual yang dihadapi. Pada titik inilah guru dituntut terampil membangkitkan hasrat menanya, bukan guru terampil bertanya.
Perlu rasanya kita mencoba berbagai teknik membangkitkan anak agar gairah/hasrat bertanya itu muncul:
1. Kartu Bertanya
Pada teknik ini anak kita beri petunjuk melalui kartu. Langkah berikutnya, setelah anak mengamati objek faktual (baik langung maupun model) diberi kartu kosong, pada kartu itu tertulis tujuan pembelajaran yang secara acak kita cantumkan pada kartu-kartu tersebut. Langkah berikutnya anak kita beri petunjuk agar membuat pertanyaan sesuai dengan tujuan yang tertulis pada kartu tersebut.
Pada langkah terakhir, anak dikondisikan siap bertanya sesuai dengan pertanyaan yang dibuat pada kartu-kartu tersebut. Pertanyaan ditulis guru pada papan tulis beserta nama anak yang bertanya.
Kelebihan teknik ini adalah:
a. Anak merasa dihargai karena diberi kartu-kartu tersebut
b. Anak merasa bangga karena namanya ditulis di papan tulis
2. Score Point
Score point merupakan istilah yang begitu saja muncul, munculnya dari diskusi kecil dengan rekan-rekan guru. Rupa score point adalah setiap satu pertanyaan dihargai 1 point nilai. Semakin banyak anak bertanya semakin banyak point nilai yang didapat. Dengan begitu ada dorongan dan motivasi anak untuk bertanya.
Agar pertanyaan yang dilontarkan anak terarah pada tema atau materi, maka seperti biasa pada awal membuka pelajaran kita sampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan tersebut. Hal ini bertujuan untuk menghindari agar pertanyaan tersebut tidak melebar.
Kelebihan teknik ini adalah:
Anak bebas bertanya dan mendapatkan point nilai. Eksplorasi anak lebih terbuka. Cuma pada teknik ini diperlukan pengantar yang persuasif. Berhasil tidaknya tergantung taktik masing-masing guru.
3. Ber-Andai-Andai
Berandai-andai biasa dilakukan oleh anak-anak. Pada masa-masa usia prapubertas jelas suatu hal yang sangat di-hoby-i oleh anak. Bila kondisi ini dialihkan pada situasi tertentu, kurang lebih membawa dampak yang menyenangkan pada anak. Dan berandai-andai merupakan hasrat yang timbul dengan sendirinya yang secara psikologis sesuai tahap-tahap perkembangan anak.
Bagaimana jika hal tersebut dialihkan pada keadaan di kelas?
Setelah kegiatan pendahuluan, langkah berikutnya adalah mengamati. Saat langkah mengamati, anak-anak benar-benar kita pahamkan pada objek faktual yang kita sajikan. Dan pemilihan media atau sumber belajar juga kita pikirkan baik-baik agar mudah dipahami anak dalam mengaitkan pemikirannya pada objek faktual tersebut.
Apa kata kuncinya?
Lontarkan pernyataan (ingat bukan "pertanyaan") berikut per-anak:
"Roni...andaikan kamu mau bertanya...apa yang kamu tanyakan nak...?"
"Nah...Zaenab...jika Zaenab akan bertanya....silakan...ayo.."
"Baiklah anak-anak...gambar yang kalian lihat cukup jelas, coba kamu berandai-andai pada situasi tersebut. Apa pertanyaan yang muncul pada situasi tersebut?"
....dan seterusnya.
Berbagai teknik tersebut perlu dicoba. Jika pembaca sekalian menemukan teknik tertentu, tidak ada salahnya ditularkan pada teman yang lain. Selamat mengajar.
0 comments:
Posting Komentar