Dukung Kami PKN4ALL Dengan Donasi di https://saweria.co/jokosan | Scan Barcode Di Samping | Kami PKN4ALL Besar Karena Dukungan Anda Semua. Terima Kasih!

ESTETIKA DALAM KURIKULUM 2013

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh telah merencanakan adanya penekanan estetika mencakup seni dan budaya dalam kurikulum pendidikan baru yang direncanakan diterapkan mulai 2013.

Kalau di perhatikan kurikulum yang baru, selalu ada pelajaran seni dan budaya, karena ingin membangun masa depan anak didik yang berbudaya dan memiliki jiwa seni, sehingga apa yang disampaikan kepada anak didik bukanlah hal-hal yang tidak memperhatikan nilai-nilai keindahan, dalam kurikulum baru yang sedang memasuki uji publik itu, ditekankan urusan logika etika, dan estetika yang diterjemahkan dalam bentuk kompetensi fiskal, kompetensi ketrampilan dan kompetensi pengetahuan.

Mencerdaskan seseorang prinsipnya bukan hanya untuk pandai saja, tetapi juga peningkatan logika agar nyaman dalam berkomunikasi dan santun dalam berekspresi.

Oleh karena itu lanjut harus makin fokus menggarap tiga wilayah berpikir dan bertindak di kalangan pelajar, yakni logika, etika dan estetika. Logika mengandalkan penguatan rasionalitas, etika untuk menumbuhkan kesantunan dalam berperilaku dan berinteraksi, dan estetika untuk tampakan atau ekspresikan keindahan. Ketiga hal itu menjadi bagian penting dalam kurikulum pendidikan 2013, yang disiapkan untuk menggantikan kurikulum pendidikan 2006.

Rencananya terdapat empat tahapan uji publik kurikulum baru 2013 yang sedang dijalankan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) yaitu penyusunan kurikulum secara internal di Kemdikbud, pemaparan desain kurikulum di hadapan Wakil Presiden, pelaksanaan uji publik, dan penyempurnaan.

Sebagian kalangan pendidik merasa skeptis menanggapi hal ini, tapi pada akhirnya sebagai pelaksana tingkat bawah harus makmum. Semua demi kemajuan bangsa yang saat ini sedang terpuruk baik mental maupun estetikanya. Lantas bagaimana dengan Pendidikan Karakter? Akankah ditinggalkan demi estetika? Jawabnya perlu didiskusikan lebih lanjut oleh para praktisi. Jangan sampai estetika terlalu permisif, sehingga keluruhan budaya bangsa akan tertimbun demi sebuah estetika kurikulum.

0 comments:

Posting Komentar

Materi Lama

    Dukung Kami PKN4ALL Dengan Donasi di https://saweria.co/jokosan | Scan Barcode Di Atas | Kami PKN4ALL Besar Karena Dukungan Anda Semua. Terima Kasih!

    Postingan Populer

     
    ESTETIKA DALAM KURIKULUM 2013