Kebebasan Indonesia dalam menjalankan politik luar negeri dibuktikan oleh peningkatan hubungan regional dan internasional sebagai berikut:
1. Indonesia Masuk PBB
Pada tanggal 28 September 1950 Indonesia resmi diterima sebagai anggota PBB, dan tercatat sebagai anggota yang ke-60. Banyak manfaat yang diperoleh bangsa Indonesia semenjak menjadi anggota PBB. Berbagai bantuan dan jasa baik PBB telah dinikmati bangsa Indonesia:
1. Indonesia Masuk PBB
Pada tanggal 28 September 1950 Indonesia resmi diterima sebagai anggota PBB, dan tercatat sebagai anggota yang ke-60. Banyak manfaat yang diperoleh bangsa Indonesia semenjak menjadi anggota PBB. Berbagai bantuan dan jasa baik PBB telah dinikmati bangsa Indonesia:
- PBB turut berperan menyelesaikan pertikaian Indonesia- Belanda dalam perang Kemerdekaan (1945-1950) dengan mengirimkan KTN dan UNCI;
- PBB berjasa menyelesaikan pengembalian Irian Barat ke pangkuan RI dengan mengirim misi UNTEA
- PBB banyak memberikan bantuan dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya melalui IMF, IBRD, UNESCO, WHO dan sebagainya.
2. Konferensi Kolombo
Dilaksanakan di Kolombo, Srilanka pada 28 April-2 Mei 1954. Dalam konferensi ini, Indonesia melontarkan perlunya diadakan KAA. Usul Indonesia itu diterima serta mendapat dukungan dari peserta Konferensi Kolombo tersebut. Hasil konferensi merekomendasikan:
1. Indocina harus dimerdekakan dari penjajahan Perancis;
2. menuntut kemerdekaan bagi Tunisia dan Maroko;
3. menyetujui diadakannya KAA
3. Konferensi Pancanegara (Bogor)
Untuk merealisasikan tugas yang dibebankan kepada Indonesia, maka dilakukanlah pendekatan diplomatik kepada 18 negara di Asia dan Afrika. Hasilnya semua negara mendukung diadakannya KAA dan Indonesia sebagai tuan rumahnya
Akhirnya pada tanggal 28-29 Desember 1954, peserta Konferensi Kolombo diundang untuk hadir di Konferensi Bogor. Tokoh penting yang hadir adalah:
1. Mr. Ali Sastroamidjojo (Indonesia);
2. Pandit Jawaharlal Nehru (India);
3. Mohammad Ali (Pakistan);
4. U Nu (Birma);
5. Sir John Kotelawala (Srilanka
4. Konferensi Asia Afrika (KAA)
Diselenggarakan tanggal 18-24 April 1955. Dari 30 negara yang diundang, 29 negara hadir, terdiri dari 23 negara Asia dan 6 negaraAfrika. Satu negara tidak hadir yaitu Federasi Afrika Tengah (Rhodesia dan Nyasa) yang tengah dilanda pergolakan politik.
a. Tujuan Konferensi Asia Afrika (KAA)
1) mewujudkan kerja sama antar bangsa Asia dan Afrika;
2) meningkatkan kerja sama sosial, ekonomi, kebudayaan Asia Afrika;
3) membicarakan permasalahan kedaulatan nasional, rasialisme, dan kolonialisme;
4) meningkatkan peran negara Asia Afrika dalam menujudkan perdamaian dunia.
b. Kesepakatan KAA (Dasa sila Bandung)
1) menghornmati HAM seperti yang termuat dalam Piagam PBB;
2) menghormati kedaulatan, integritas territorial semua mbangsa;
3) mengakui persamaan semua ras dan bangsa;
4) tidak melakukan intervensi terhadap urusan dalam negeri negara lain;
5) menghormati hak setiap bangsa untuk mempertahakandiri;
6) tidak melakukan tekanan terhadap negara lain;
7) tidak melakukan agresi terhadap wilayah negara lain;
8) menyelesaikan perselisihan internasional dengan jalan damai;
9) meningkatkan kerjasama negara-negara Asia-Afrika;
10) menghormati hukum internasional.
c. Manfaat KAA Bagi Indonesia
Dilaksanakan di Kolombo, Srilanka pada 28 April-2 Mei 1954. Dalam konferensi ini, Indonesia melontarkan perlunya diadakan KAA. Usul Indonesia itu diterima serta mendapat dukungan dari peserta Konferensi Kolombo tersebut. Hasil konferensi merekomendasikan:
1. Indocina harus dimerdekakan dari penjajahan Perancis;
2. menuntut kemerdekaan bagi Tunisia dan Maroko;
3. menyetujui diadakannya KAA
3. Konferensi Pancanegara (Bogor)
Untuk merealisasikan tugas yang dibebankan kepada Indonesia, maka dilakukanlah pendekatan diplomatik kepada 18 negara di Asia dan Afrika. Hasilnya semua negara mendukung diadakannya KAA dan Indonesia sebagai tuan rumahnya
Akhirnya pada tanggal 28-29 Desember 1954, peserta Konferensi Kolombo diundang untuk hadir di Konferensi Bogor. Tokoh penting yang hadir adalah:
1. Mr. Ali Sastroamidjojo (Indonesia);
2. Pandit Jawaharlal Nehru (India);
3. Mohammad Ali (Pakistan);
4. U Nu (Birma);
5. Sir John Kotelawala (Srilanka
4. Konferensi Asia Afrika (KAA)
Diselenggarakan tanggal 18-24 April 1955. Dari 30 negara yang diundang, 29 negara hadir, terdiri dari 23 negara Asia dan 6 negaraAfrika. Satu negara tidak hadir yaitu Federasi Afrika Tengah (Rhodesia dan Nyasa) yang tengah dilanda pergolakan politik.
a. Tujuan Konferensi Asia Afrika (KAA)
1) mewujudkan kerja sama antar bangsa Asia dan Afrika;
2) meningkatkan kerja sama sosial, ekonomi, kebudayaan Asia Afrika;
3) membicarakan permasalahan kedaulatan nasional, rasialisme, dan kolonialisme;
4) meningkatkan peran negara Asia Afrika dalam menujudkan perdamaian dunia.
b. Kesepakatan KAA (Dasa sila Bandung)
1) menghornmati HAM seperti yang termuat dalam Piagam PBB;
2) menghormati kedaulatan, integritas territorial semua mbangsa;
3) mengakui persamaan semua ras dan bangsa;
4) tidak melakukan intervensi terhadap urusan dalam negeri negara lain;
5) menghormati hak setiap bangsa untuk mempertahakandiri;
6) tidak melakukan tekanan terhadap negara lain;
7) tidak melakukan agresi terhadap wilayah negara lain;
8) menyelesaikan perselisihan internasional dengan jalan damai;
9) meningkatkan kerjasama negara-negara Asia-Afrika;
10) menghormati hukum internasional.
c. Manfaat KAA Bagi Indonesia
- Perjuangan untuk mengembalikan Irian Barat ke pangkuan Indonesia mendapat dukungan dari negaranegara Asia-Afrika.
- Politik luar negeri bebas aktif yang dijalankan Indonesia mulai diikuti negara-negara yang tidak masuk Blok Barat dan Blok Timur
d. Manfaat KAA Bagi Negara Asia Afrika
1) Perjuangan bangsa-bangsa Asia Afrika untuk memperoleh kemerdekaan semakin meningkat;
2) Kedudukan bangsa-bangsa Asia-Afrika dalam percaturan politik dunia mulai diperhitungkan;
3) Meningkatnya kerja sama antar negara Asia-Afrika, dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya;
e. Manfaat KAA bagi Dunia
1) Ketegangan dunia menjadi agak berkurang;
2) Politik rasialis (diskriminasi warna kulit) mulai berkurang;
3) Negara-negara penjajah mulai melepaskan daerah jajahannya.
1) Perjuangan bangsa-bangsa Asia Afrika untuk memperoleh kemerdekaan semakin meningkat;
2) Kedudukan bangsa-bangsa Asia-Afrika dalam percaturan politik dunia mulai diperhitungkan;
3) Meningkatnya kerja sama antar negara Asia-Afrika, dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya;
e. Manfaat KAA bagi Dunia
1) Ketegangan dunia menjadi agak berkurang;
2) Politik rasialis (diskriminasi warna kulit) mulai berkurang;
3) Negara-negara penjajah mulai melepaskan daerah jajahannya.
Konferensi Asia Afrika berhasil menggalang solidaritas di antara bangsa-bangsa Asia-Afrika. Dasa sila Bandung telah membakar semangat dan menambah kekuatan moral para pejuang Asia-Afrika yang tengah memperjuangkan kemerdekaannya. Sebelum diselenggarakan KAA, hanya ada lima negara Afrika yang merdeka, yaitu Ethiopia, Mesir, Libya, Liberia, dan Afrika Selatan. Sejak KAA sampai tahun 1965, tercatat sebanyak 33 negara Afrika memperoleh kemerdekaannya.
0 comments:
Posting Komentar