Ilustrasi |
Setiap tahun Global Peace Index (GPI) senantiasa merilis peringkat negara dengan tingkat perdamaian terbaik di dunia. Meski dunia saat ini relatif dalam keadaan damai, indeks perdamaian justru mengalami penurunan dalam delapan tahun terakhir.
Dalam membuat pemeringkatan, GPI menggunakan tiga indikator utama dari setiap negara. Tingkat keselamatan dan keamanan publik, peran militer dalam konflik domestik dan internasional, serta tingkat pemakaian instrumen militer di masing-masing negara.
Dengan menggunakan indikator tersebut, kawasan paling damai lagi-lagi ditemukan di Eropa. Sementara beberapa negara Timur Tengah, seperti Suriah, Afghanistan, dan Irak adalah negara paling tidak damai di dunia.
Tingkat perdamaian paling buruk ini terjadi tak hanya karena faktor keselamatan dari warganya tapi juga dipicu kekacauan sektor ekonomi dan keuangan yang melanda seluruh dunia. Mengutip laporan GPI dari therichest, Rabu, 28 Januari 2015, berikut adalah 10 negara dengan jajaran tentara paling baik di seluruh dunia.
Dalam membuat pemeringkatan, GPI menggunakan tiga indikator utama dari setiap negara. Tingkat keselamatan dan keamanan publik, peran militer dalam konflik domestik dan internasional, serta tingkat pemakaian instrumen militer di masing-masing negara.
Dengan menggunakan indikator tersebut, kawasan paling damai lagi-lagi ditemukan di Eropa. Sementara beberapa negara Timur Tengah, seperti Suriah, Afghanistan, dan Irak adalah negara paling tidak damai di dunia.
Tingkat perdamaian paling buruk ini terjadi tak hanya karena faktor keselamatan dari warganya tapi juga dipicu kekacauan sektor ekonomi dan keuangan yang melanda seluruh dunia. Mengutip laporan GPI dari therichest, Rabu, 28 Januari 2015, berikut adalah 10 negara dengan jajaran tentara paling baik di seluruh dunia.
1. Swiss
Setiap orang pasti mendengar tentang cokelat Swiss dan bank Swiss, tetapi negara Swiss juga dikenal sebagai negara yang sangat damai. Swiss memiliki populasi lebih dari 8 juta orang, yang sebagian besar memilih tinggal di Swiss Plateau daripada puncak berbatu Pegunungan Alpen.
Swiss mempertahankan kebijakan netralitas di panggung internasional, yang berfungsi untuk menjaga militer dari konflik bersenjata di negara-negara lain. Swiss terus menjadi ekonomi makmur dan masuk sebagai negara terkaya di dunia per kapita. Dengan anggaran belanja dari US$ 4 miliar, anggaran pertahanan mereka hanya sekitar 0,8% dari PDB.
Setiap orang pasti mendengar tentang cokelat Swiss dan bank Swiss, tetapi negara Swiss juga dikenal sebagai negara yang sangat damai. Swiss memiliki populasi lebih dari 8 juta orang, yang sebagian besar memilih tinggal di Swiss Plateau daripada puncak berbatu Pegunungan Alpen.
Swiss mempertahankan kebijakan netralitas di panggung internasional, yang berfungsi untuk menjaga militer dari konflik bersenjata di negara-negara lain. Swiss terus menjadi ekonomi makmur dan masuk sebagai negara terkaya di dunia per kapita. Dengan anggaran belanja dari US$ 4 miliar, anggaran pertahanan mereka hanya sekitar 0,8% dari PDB.
2. Selandia Baru
Terletak di Samudra Pasifik Selatan, Selandia Baru terdiri dari dua pulau besar dan beberapa pulau kecil. Pulau Selatan menjadi tuan rumah lebih dari seperempat dari 4.537.081 penduduk Selandia Baru. Mayoritas penduduk berpendidikan karena sistem pendidikan yang sangat maju di negara itu. Kekuatan pertahanan Selandia Baru fokus pada pertahanan internal dan berkontribusi sebagian besar kekuatan mereka pada misi penjaga perdamaian di luar negeri dengan PBB, khususnya di Asia. Dengan hanya lebih dari 8.000 personil aktif, Angkatan Pertahanan Selandia Baru menghabiskan sekitar 1,13% dari PDB.
3. Austria
Berada di antara Republik Ceko, Jerman, Hungaria, Slowakia, Slovenia, dan Italia. Sebagian besar wilayah Austria adalah pegunungan karena posisinya di Pegunungan Alpen. Dengan populasi lebih dari 8,5 juta orang, Austria merupakan salah satu negara terkaya di dunia dengan standar hidup dan pendidikan yang tinggi.
Angkatan Bersenjata Austria tidak memiliki Angkatan Laut dan kekuatan militer difokuskan pada perlindungan negara. Austria umumnya tidak terlibat dalam misi internasional. Namun sebagian kecil pasukan Austria saat ini berada di Kosovo, Lebanon dan Bosnia dan Herzegovina sebagai pasukan penjaga perdamaian.
4. Denmark
Meski Denmark mungkin tidak cukup membanggakan sebagai militer yang paling damai di dunia. Tetap saja Denmark menyandang gelar sebagai negara paling bahagia dengan menjadi salah satu negara dengan tingkat kesejahteraan tertinggi di dunia
Hampir semua orang Denmark yang berjumlah 5.580.516 orang melek huruf berkat sistem pendidikan dan sistem pelayanan kesehatan yang luar biasa. Posisi Denmark sebagai negara dengan upah minimum tertinggi di dunia, hak-hak pekerja terbaik, dan tingkat ketimpangan pendapatan terendah, membuat negara ini sebagai negara yang bagus untuk mencari pekerjaan.
Pasukan militer Denmark, yang dikenal sebagai The Defence, memiliki anggaran besar dan kuat lebih dari US$ 22 miliar, tetapi mereka sepenuhnya terfokus pada pemeliharaan perdamaian.
The Defence digunakan untuk mempertahankan kedaulatan Denmark dan membantu pengembangan hak asasi manusia internasional. Pasukan Denmark bekerja dengan NATO untuk tujuan internasional mereka, dan saat ini hadir di Kosovo.
Islandia |
5. Islandia
Dengan populasi hanya sedikit lebih dari 325.000 jiwa, Islandia sekali lagi mempertahankan posisi mereka sebagai negara paling damai di dunia. Militernya terdiri kurang lebih 200 personil aktif, dan ditempatkan untuk mengawasi wilayah udara dan perairan Islandia.
Islandia adalah anggota NATO tetapi satu-satunya negara anggota tanpa tentara tetap. Negara ini memiliki Unit Penanggulangan Krisis yang bertugas penjaga perdamaian untuk menanggapi konflik internasional. Unit ini biasanya tidak bersenjata.
Dengan populasi hanya sedikit lebih dari 325.000 jiwa, Islandia sekali lagi mempertahankan posisi mereka sebagai negara paling damai di dunia. Militernya terdiri kurang lebih 200 personil aktif, dan ditempatkan untuk mengawasi wilayah udara dan perairan Islandia.
Islandia adalah anggota NATO tetapi satu-satunya negara anggota tanpa tentara tetap. Negara ini memiliki Unit Penanggulangan Krisis yang bertugas penjaga perdamaian untuk menanggapi konflik internasional. Unit ini biasanya tidak bersenjata.
Sumber:
http://www.dream.co.id
http://www.dream.co.id
0 comments:
Posting Komentar