Sering kuberpikir, bagaimana caranya bisa sering bersama keluarga membagi sayang, cinta, dan spirit. Sering kuanggap itu sebagai barang mahal karena sulitnya waktu dan kesempatan.
Mama dan Deva sering kecewa karena ditinggal untuk urusan kerja, kuliah, dan sebagainya. Kalau bisa teriak-teriak, tentunya Deva (anak pertamaku) sudah DEMO. Demo kapan dolan bareng Bapak, kapan wisata bareng, kapan bisa kalau tiap sore naik motor keliling perumahan. Yaaa ....
Mama dan Deva sering kecewa karena ditinggal untuk urusan kerja, kuliah, dan sebagainya. Kalau bisa teriak-teriak, tentunya Deva (anak pertamaku) sudah DEMO. Demo kapan dolan bareng Bapak, kapan wisata bareng, kapan bisa kalau tiap sore naik motor keliling perumahan. Yaaa ....
Deva, sayang .... Aku tak mau membuatmu senantiasa menanti, berharap kedatangan Bapak. Udah dinanti, e... pulang sore. Belum Mamanya yang juga sibuk sendiri ...... Waaaa.... kapan semua ada untukuuuuu......., protes Kakak Deva.
Sampai saat ini, kebersamaan keluarga dengan suasana santai masih menjadi barang langka bagi kami. Maklum selain kesibukan, juga bagaimana menghemat anggaran. Walau langka tapi bukan lah tidak mungkin. Maka kebersamaan dalam foto ini menunjukan cinta kami yang monumental, membuktikan cinta bapak ini seluas lautan yang mana Mama dan Deva serta Adik Dwi dapat berlayar ditengah lautan cinta Bapak ini. Cinta Bapak ini untuk keluarga menuju kebahagiaan semua.
Semoga dengan cinta yang tulus ini dan rasa terima kasih atas pengertian keluargaku terutama Deva dan Mama Nana dapat menghantar kita pada cinta sejati, yaitu cinta pada Sang Pencipta yang mempunyai dunia ini. Sehingga kita suatu kesempatan nanti dapat tetap bersama di Surga-Nya. Amin.
“Foto ini diikutsertakan dalam Lomba Blog CIMONERS”
0 comments:
Posting Komentar